Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Perketat Distribusi Beras Murah SPHP, Ini Alasannya

Bulog awasi ketat penyaluran beras SPHP untuk pastikan distribusi merata dan tepat sasaran, dengan target 1,31 juta ton hingga Desember 2025.
Buruh mengaduk beras yang baru tiba di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengaduk beras yang baru tiba di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog memastikan penyaluran program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) merata dan tepat sasaran. Hingga 29 Juli 2025, beras SPHP yang sudah tersalur mencapai 185.000 ton.

Sebagai pihak yang ditugaskan untuk menyalurkan program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Sekretaris Perum Bulog Arwakhudin Widiarso mengatakan, perusahaan rutin melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program ini, untuk mengantisipasi penyelewengan beras SPHP oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Dalam penyalurannya, Bulog rutin melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program ini,” kata Arwakhudin kepada Bisnis, Rabu (30/7/2025).

Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, Arwakhudin menyebut bahwa Perum Bulog berkolaborasi dengan Satgas Pangan maupun dinas setempat yang menangani bidang pangan agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan program SPHP selama periode Juli - Desember 2025. Program SPHP menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan harga beras yang saat ini dalam tren kenaikan.

Penugasan itu tercantum dalam Surat Kepala Bapanas No.173/TS.02.02/K/7/2025 tertanggal 8 Juli 2025. Penyaluran ditargetkan sebanyak 1,31 juta ton beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) ke seluruh wilayah di Indonesia.

Adapun sesuai Keputusan Kepala Bapanas No.215/2025 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan SPHP, terdapat ketentuan teknis yang wajib dipatuhi mitra penyalur. 

Ketentuan itu antara lain melarang mencampur beras SPHP dengan jenis beras lain, maksimal pembelian konsumen 2 pack atau 10 kg, dan beras SPHP tidak boleh diperjualbelikan kembali.

Selain itu, kemasan 50 kilogram (kg) hanya untuk wilayah khusus seperti Maluku, Papua, dan daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan). 

Harga penjualan beras SPHP dari gudang Bulog ke mitra penyalur ditetapkan sebagai berikut:  

1. Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi - Rp11.000 per kg 

2. Sumatra (kecuali Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan - Rp11.300 per kg 

3. Maluku dan Papua Rp11.600 per kg

Diberitakan sebelumnya, ditemukan adanya karung beras SPHP bekas yang dijual secara bebas di platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan penjualan karung beras SPHP merupakan tindakan ilegal.

“Bahaya itu. Nah ini makanya saya perintahkan Direktur Pengadaan hari ini untuk bertindak, jangan sampai ada jual-jual karung yang ilegal,” kata Rizal saat ditemui di Koperasi Kelurahan Merah Putih Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (27/7/2025).

Rizal menyatakan Bulog akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang menyediakan karung SPHP bekas dan melakukan repacking beras SPHP.

Berdasarkan pantauan Bisnis, terdapat beberapa penjual di Tokopedia yang menjual karung plastik beras SPHP laminasi ukuran 5 kilogram. Selain karung beras SPHP, penjual juga menjual karung plastik beras merek lain.

Bisnis juga menemukan praktik penjualan karung SPHP di platform e-commerce Shopee, dengan harga satuan lebih murah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro