Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Respons Standar Ketenagakerjaan Jadi Syarat Kesepakatan Dagang RI-AS

Apindo mendukung peningkatan standar ketenagakerjaan RI demi kesepakatan dagang dengan AS. Berikut strateginya.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman.

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) angkat bicara terkait salah satu syarat utama kesepakatan tarif perdagangan antara AS-Indonesia, yakni standar ketenagakerjaan.

Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar menyampaikan, Indonesia sebetulnya sudah mulai melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan standar ketenagakerjaan.

“Sebetulnya itu kita sudah mulai juga kan, walaupun ya tetap prosesnya kan secara bertahap ya,” kata Sanny ketika ditemui di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).

Dalam prosesnya, Sanny menyebut Indonesia termasuk yang paling moderat dalam memfasilitasi upaya-upaya yang telah diarahkan dalam konferensi Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO).

Namun, Sanny menekankan pentingnya perlindungan bagi tenaga kerja dalam negeri di tengah ancaman digitalisasi serta masalah daya saing yang masih rendah.

“Kebijakan-kebijakan dan regulasi pemerintah yang masih juga terus kita minta untuk supaya ada konsistensinya,” ujarnya.

Dalam keterangan yang dipublikasikan oleh Gedung Putih AS pada 22 Juli 2025, persyaratan utama kesepakatan perdagangan antara kedua negara meliputi peningkatan standar ketenagakerjaan. 

Melalui kesepakatan itu, AS menyebut bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mengadopsi dan menerapkan larangan impor kerja paksa.

Selain itu, AS juga menyebut bahwa Indonesia berkomitmen menghapus ketentuan yang membatasi pekerja dan serikat pekerja dalam menjalankan kebebasan berserikat dan hak berunding bersama. 

“Dalam beberapa minggu mendatang, AS dan Indonesia akan memperingati Perjanjian Perdagangan Timbal Balik untuk mengunci manfaat bagi bisnis dan pekerja Amerika,” tulis AS melansir laman resmi Gedung Putih, Senin (28/7/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro