Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkap, tidak ada perubahan pasokan beras dari produsen ke ritel-ritel modern di tengah ramainya isu terkait beras oplosan premium.
Ketua Umum Aprindo Solihin menyampaikan, jauh sebelum adanya isu beras premium oplosan, service level pasokan beras hanya berkisar antara 50%-60%. Dia mencontohkan, ketika peritel memesan 100 pak beras premium, produsen hanya mengirim 60 pak.
“Sebelum ada isu beras ini dan sebagainya, kita sudah mengalami tidak pemenuhan atas permintaan. Itu kita sebut dalam istilah kita service level,” kata Solihin kepada Bisnis, Kamis (24/7/2025).
Solihin mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa supplier tidak bisa 100% memenuhi permintaan peritel untuk beras premium. Kendati begitu, dia menyebut bahwa selama ini tidak banyak produsen beras yang mengirim barang hingga 100%.
Mengingat beras yang dipasok oleh supplier kerap di bawah permintaan peritel, Solihin sempat khawatir jika ada instruksi untuk menarik sejumlah merek beras yang terbukti melakukan pelanggaran.
“Saya nggak ngebayangin kalau isu itu benar dan itu kita tarik barangnya, saya nggak tahu mau beli beras di mana ya masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga
Namun, dia menegaskan bahwa beras premium yang dijual di ritel modern harus terjaga mutu dan kualitasnya, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dia juga mengatakan, anggota Aprindo tetap memajang sejumlah merek beras selama produsen menyatakan produk tersebut sesuai dengan kategori.
“Kita mau display atas produk yang kita jual selama produsennya menyatakan produk tersebut sesuai dengan kategorinya ya,” tegasnya.
Solihin menuturkan, rata-rata beras yang dijual oleh ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, dan lainnya merupakan beras premium dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.900 per kilogram (kg).
Ritel modern, kata dia, tidak menjual beras medium kecuali mendapat penugasan dari pemerintah untuk menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Kalau nggak ada penugasan, kita nggak menjual [beras medium], khususnya di ritel modern,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Kamis (24/7/2025), stok beras premium tampak memenuhi rak di sejumlah cabang Indomaret maupun Alfamart.
Saat menyambangi salah satu gerai Alfamart yang berlokasi di Jalan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, tampak sejumlah merek beras premium kemasan 5 kilogram (kg) seperti Setrawangi, Sania, dan Raja Platinum. Ketiga merek itu dijual sebesar Rp74.500. Merek beras premium ini tampak tersusun rapi di rak-rak yang tersedia.
Sementara, kondisi sedikit berbeda di Indomaret yang berlokasi di Jalan Guntur Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan. Berdasarkan pantauan Bisnis, tidak banyak stok beras premium yang tersedia.
Hanya sekitar 6-7 beras premium kemasan 5 kg yang tersisa di rak beras. Merek beras yang tersedia yakni hanya merek beras Indomaret Beras Pandan Wangi dengan harga sebesar Rp105.000 dan Indomaret Beras Larisst yang dibanderol Rp74.500.
Ketika dikonfirmasi mengenai stok beras di gerai tersebut, salah satu pegawai yang enggan disebutkan namanya mengaku, beras premium untuk gerai Indomaret ini memang belum distok lagi.
“Stoknya sisa itu, belum distok lagi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (24/7/2025).
.jpg?w=300&h=221)
