Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) menargetkan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) Seksi 4 Dolok Merawan – Pematang Siantar dapat mulai dioperasikan fungsional pada akhir tahun ini untuk mendukung arus lalu lintas pada momentum Tahun Baru 2024/2025.
Direktur Utama PT Hamawas, Dindin Solakhuddin menjelaskan bahwa Tol Kutepat memiliki total panjang mencapai 103,52 km. Jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatra.
"Dari enam ruas jalan tol ini, Hamawas telah mengoperasikan Seksi 1 hingga Seksi 3 serta sebagian seksi 4 yang menghubungkan Tebing Tinggi – Dolok Merawan – Sinaksak sepanjang 90,63 km dan menyisakan segmen Sinaksak – Simpang Panei sepanjang 13 km yang masih konstruksi," kata Dindin dalam keterangan resmi, Minggu (20/7/2025).
Adapun, pembangunan Seksi 4 Tol Kutepat yakni Dolok Merawan – Pematang Siantar segmen Sinaksak – Simpang Panei sepanjang 13 km saat ini tengah dikebut.
Dalam penjelasannya, konstruksi ruas Dolok Merawan – Pematang Siantar telah mencapai 99,19% dan ditarget fungsional akhir tahun ini.
"Hingga Juli 2025, progres pembangunan Seksi 4 sudah mencapai 99,19% dan diharapkan ruas tol ini dapat dioperasikan secara fungsional pada momen Natal 2025 dan Tahun baru 2026,” ujar Dindin.
Baca Juga
Dindin juga mengatakan jika konstruksi tersebut rampung sepenuhnya, ruas tol Kutepat akan memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Danau Toba yang semula enam jam menjadi hanya dua jam.
Keberlanjutan pembangunan ruas tol Kutepat pada Seksi 4 Dolok Merawan – Pematang Siantar diharapkan mampu memudahkan distribusi logistik yang efisien dan meningkatkan pengembangan kawasan industri di Sumatra Utara.
Di samping itu, jalan tol ini juga diharapkan mampu meningkatkan geliat wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
"Peningkatan jumlah wisatawan itu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal, serta memberikan manfaat bagi sejumlah sektor seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hotel, restoran, dan para pelaku industri kreatif,” pungkasnya.