Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Progres Tol Sinaksak - Simpang Panei Tembus 95%, Kapan Rampung?

Hutama Karya mencatat progres konstruksi proyek Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) Seksi 4 Sinaksak - Simpang Panei telah mencapai 95%.
Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi Tebing Tinggi - Indrapura sepanjang 28,3 kilometer resmi bertarif mulai Kamis, 4 April 2024 - Dok. Hutama Karya
Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi Tebing Tinggi - Indrapura sepanjang 28,3 kilometer resmi bertarif mulai Kamis, 4 April 2024 - Dok. Hutama Karya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) atau HK mencatat progres konstruksi proyek Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) Seksi 4 Sinaksak – Simpang Panei telah mencapai 95%.

Asal tahu saja, ruas tol Kutepat yang menjadi bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatra dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Marga Waskita (Hamawas).

Direktur Teknis Hamawas, Jimmy Leonard menyebut Tol Kutepat Seksi 4 ruas Sinaksak – Simpang Panei sendiri ditarget rampung pada Kuartal III/2025 tepatnya pada September 2025. 

“Ruas Tol Seksi 4 ini ditargetkan selesai konstruksi pada bulan September 2025 mendatang,” kata Jimmy dalam keterangan resmi, Kamis (15/5/2025).

Dengan demikian, ruas Sinaksak – Simpang Panei sepanjang 28 kilometer (Km) tersebut diharapkan dapat dioperasionalkan pada momentum Natal dan Tahun Baru 2025/2026. 

Nantinya, ruas Tol Kutepat Seksi 4 itu bakal dilengkapi dengan 2 gerbang tol yang masing-masing terletak di Sinaksak dan Simpang Panei.

Selain itu, ruas tol ini juga dilengkapi dengan 2 simpang susun,  4 jembatan dan 7 overpass, serta memiliki lebar jalur sebesar 3,6 m dengan jumlah lajur 2x2 yang akan menambah kenyamanan pengguna jalan tol.

“Gerbang tol Simpang Panei dirancang untuk mempermudah akses ke Ibu Kota Kabupaten Simalungun serta memperpendek jarak menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba,” ujarnya.

Kehadiran ruas Sinaksak – Simpang Panei bakal memangkas perjalanan dari Medan menuju Raya dari 3 jam menjadi 1 jam 30 menit saja. 

Meski demikian, proses pembangunan Tol Kutepat itu tidaklah berjalan mulus. Pasalnya, terdapat sejumlah tantangan seperti kondisi tanah pasir di lapangan, sehingga perlu terlebih dahulu dilakukan penanganan tanah dengan metode soil replacement

Adapun, material yang digunakan dalam melakukan penanganan lahan itu menggunakan material tanah pengganti yang telah lolos uji laboratorium agar tercapainya kepadatan dan daya dukung tanah yang disyaratkan.

“Tantangan lainnya yakni keberadaan tanah batu keras di beberapa titik memerlukan penggunaan alat berat seperti breaker untuk mendapatkan elevasi yang diinginkan guna mendukung kelancaran proses penggalian sehingga percepatan konstruksi terus dilakukan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat terdiri dari 6 seksi. Di antaranya, Seksi 1 Tebing Tinggi – Indrapura (20,40km), Seksi 2 Indrapura – Kuala Tanjung (18,05km), dan Seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan (30 Km). 

Kemudian, Seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar (28 Km), Seksi 5 Pematang Siantar – Seribudolok (18,50 Km) dan Seksi 6 Seribudolok – Parapat (16,70 Km).

Perinciannya, seksi 1 – 4 ruas Tol Kutepat pembangunannya sendiri di eksekusi oleh PT Hamawas. Sementara sisanya yakni seksi 5 – 6 merupakan viability gap fund (VGF) yang didukung pembangunannya oleh pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper