Bisnis.com, TEBING TINGGI - PT Hutama Marga Waskita (PT HMW) mengungkapkan bahwa pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) telah menyerap investasi mencapai Rp9,9 triliun hingga periode September 2023.
Corporate Secretary PT HMW, Ergy Pramadipta, menjelaskan bahwa total nilai investasi proyek Jalan Tol Kutepat yang memiliki panjang 143,25 kilometer (KM) tersebut sebesar Rp13 triliun. Dari total tersebut, dia menyebutkan sudah terserap Rp9,9 triliun.
"Terkait dengan investasi, mengacu pada data terakhir berdasarkan catatan keuangan kami sudah Rp9,9 tirliun," kata Ergy saat ditemui di Kantor PT HMW Tebing Tinggi, dikutip Kamis (5/10/2023).
Adapun, Ergy menjelaskan bahwa progres konstruksi kumulatif Jalan Tol Kutepat tahap I mencakup Seksi 1 hingga seksi 4 sudah mencapai 90,7 persen.
Dengan perincian, Tol Kutepat Seksi 1 Tebing Tinggi - Indrapura menjadi satu-satunya yang konstruksinya telah rampung 100 persen dan telah melangsungkan tes uji laik fungsi (ULF).
Kemudian, Seksi 2 ruas Kuala Tanjung - Indrapura telah mencapai 95,36 persen, Seksi 3 Tebing Tinggi Serbelawan 87,68 persen, dan Seksi 4 Serbelawan - Pematang Siantar mencapai 68,71 persen.
Baca Juga
Untuk diketahui, Jalan Tol Kutepat terdiri dari 6 seksi. Di mana, seksi 1 - 4 konstruksinya digarap oleh PT HMW, sedangkan sisanya yakni Seksi 5 dan 6 merupakan viability gap fund (VGF) yang didukung pembangunannya oleh pemerintah.
"Ruas kami [Seksi 1-4] ini menjadi ruas tahap satu yang dipriotaskan yang pembangunannya selesai pada 2024," ujar Ergy.
Ergy menyatakan kehadiran Tol Kutepat akan mendukung konektivitas barang dan jasa menuju Danau Toba yang saat ini merupakan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Di samping itu, peran Jalan Tol Kutepat menghubungkan titik-titik simpul kegiatan keonomi di Kuala Tanjung yang merupakan pelabuhan internasional.
"Titik ini juga menghubungkan jalur logistik. Kemudian, dari Kuala Tanjung hingga Indrapura itu juga nanti terkoneksi dengan tol Kisaran-Indrapura, jadi menghubungkan antara pelabuhan kuala tanjung dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei," jelasnya.