Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan bahwa Indonesia tidak akan impor beras, jagung dan gula pada 2025-2026. Langkah ini dilakukan seiring dengan melimpahnya pasokan keempat komoditas tersebut di dalam negeri.
Kepastian bahwa Indonesia tidak impor beras hingga jagung ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan.
"[Komoditas] karbohidrat seperti beras, jagung, insya Allah enggak ada impor lagi pasti," kata Menteri yang akrab disapa Zulhas ini saat ditemui usai acara pelepasan Jelajah Daulat Pangan di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Zulhas menjelaskan bahwa keputusan menghentikan sementara impor beras dan jagung ini, seiring dengan panen raya yang berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia.
Panen Raya
Terkait dengan komoditas jagung, Zulhas menyampaikan bahwa impor disetop seiring dengan sejumlah wilayah tengah memasuki musim panen raya jagung.
Lebih lanjut, Zulhas mengemukakan bahwa harga acuan di sejumlah daerah masih di bawah Rp5.500 per kilogram (kg). Untuk itu, pemerintah terus berupaya agar harga jagung di tingkat petani dijaga pada level Rp5.500 per kg.
Baca Juga
Proyeksi ketersediaan jagung hingga akhir tahun mencapai 20,48 juta ton, dengan perkiraan kebutuhan 14,85 juta ton. Stok akhir 2025 diperkirakan sebesar 5,63 juta ton.
Adapun, untuk komoditas beras, dia mengatakan pasokan di dalam negeri saat ini melimpah. Zulhas menuturkan bahwa Indonesia telah mengamankan sebanyak 3,9 juta ton beras pada Mei 2025. Stok beras yang melimpah ini mengantarkan Indonesia untuk tidak lagi impor beras pada tahun ini.
Dia mengatakan bahwa kondisi saat ini berbanding terbalik dengan tahun lalu. Di mana, pada 2024, Indonesia harus mengimpor sebanyak 3,8 juta ton beras.
“Tahun ini [setop impor], jangankan tahun ini, sampai tahun depan saya kira kita nggak impor beras lagi. Ya, untuk beras,” ujarnya.