Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Tahan Bantuan Bansos Beras, Was-was Harga Gabah Anjlok

Penyaluran bansos beras dikhawatirkan membuat harga gabah makin anjlok, di tengah kondisi yang tengah terpuruk. Kementan masih menahan bantuan bansos
Ilustrasi beras
Ilustrasi beras

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ungkap alasan pemerintah belum menggelontorkan bantuan sosial (bansos) berupa beras.

Amran mengatakan, temuan di lapangan menunjukkan masih banyak gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang dijual di bawah harga pembelian pemerintah atau HPP yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).

“Kami cek kemarin [harga GKP] 40% di bawah HPP,” ungkap Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (14/5/2025).

Melihat kondisi itu, pemerintah memutuskan tidak menggelontorkan bansos beras untuk sementara waktu. Pasalnya, jika pemerintah menjalankan program bansos di tengah kondisi ini, pihaknya khawatir harga gabah di tingkat petani akan semakin anjlok. 

Amran mengatakan, program itu akan kembali dilaksanakan ketika GKP sebagian besar dijual sama atau di atas HPP yang dipatok oleh pemerintah. 

“Kalau sudah di atas HPP semua, itu sudah top. Petani kita bergairah,” ujarnya. 

Dalam catatan Bisnis, Serikat Petani Indonesia (SPI) mengungkap masih ada petani yang menjual GKP di bawah HPP Rp6.500 per kg. Hal ini lantaran peran Perum Bulog dalam menyerap gabah petani dinilai belum maksimal.

Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Agus Ruli Ardiansyah menyampaikan, Perum Bulog tidak berperan aktif dalam menyerap gabah petani. Akibatnya, para petani cenderung menjual gabahnya ke pihak swasta. 

“Swasta jemput di lahan, tapi kalau bulog dikumpulkan di satu titik sehingga petani kena biaya angkut, kena biaya karung, kena biaya timbang. Dan itu yang justru menambah pengurangan pelaksanaan HPP Rp6.500,” kata Ruli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (6/5/2024). 

Di lapangan, Ruli mengungkap bahwa masih banyak petani yang menjual gabah di bawah Rp6.500 per kg. Bahkan kata dia, masih banyak yang menjual di kisaran Rp5.800-Rp6.200 per kg.

Untuk itu, pihaknya meminta ketegasan dari Komisi IV DPR RI, mengingat Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan semua pihak untuk menyerap GKP di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg. 

Sebagai informasi, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan HPP GKP di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg. Penyesuaian ini dilakukan untuk melindungi petani sehingga tetap semangat berproduksi demi mencapai swasembada pangan.

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.14/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.2/2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper