Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump: Tarif Dasar 10% Akan Berlaku Kecuali Ada Tawaran 'Luar Biasa'

Penegasan Trump soal tarif dasar 10% seolah menunjukkan kesulitan untuk membedakan pendekatan AS terhadap banyaknya negosiasi kesepakatan dagang.
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada hari Rabu (2/4/2025). / EPA-Bloomberg-Jim Lo Scalo
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada hari Rabu (2/4/2025). / EPA-Bloomberg-Jim Lo Scalo

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dirinya akan selalu mengenakan tarif impor minimum 10% pada mitra dagang, tetapi dengan cepat menambahkan bahwa mungkin ada pengecualian. 

Hal tersebut menggarisbawahi kesulitan untuk membedakan pendekatan AS terhadap lusinan kesepakatan perdagangan yang sedang dinegosiasikan.

Trump pada hari Jumat (9/5/2025) di Gedung Putih menyampaikan bahwa tarif baseline atau tarif dasar akan selalu dikenakan terhadap negara mitra dagang. 

“Maksud saya, mungkin ada pengecualian. Pada titik tertentu kita akan melihat seseorang melakukan sesuatu yang luar biasa untuk kita. Itu selalu mungkin terjadi. Namun pada dasarnya, Anda memiliki tarif dasar minimal 10% dan beberapa di antaranya akan jauh lebih tinggi,” ujarnya, dilansir dari Bloomberg, Minggu (11/5/2025). 

Menyusul kesepakatan kerangka kerja yang diumumkan dengan Inggris pada Kamis (8/5/2025) yang mempertahankan tarif 10% untuk barang-barang Inggris, para pejabat pemerintahan bersikeras bahwa Trump mempertahankan setidaknya 10% pungutan untuk semua barang impor untuk membantu mengatasi masalah defisit dan mendorong manufaktur dalam negeri.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt pada hari yang sama menegaskan meski Trump mengatakan demikian, presidennya tidak akan mengubah ketentuan tarif dasar 10%.

“Presiden bertekad untuk melanjutkan tarif dasar 10% tersebut. Saya baru saja berbicara dengannya mengenai hal itu,” lanjutnya. 

Namun, ketika Trump mengindikasikan kesediaan yang lebih besar untuk bernegosiasi dalam komentar publik berikutnya, mitra dagang yang mengkalibrasi bagaimana dan apakah akan bernegosiasi dengan AS kembali mendapatkan pesan yang beragam.

Trump dan Xi Jinping

Trump juga ditanya tentang negosiasi akhir pekan dengan China, di mana para pejabat akan mencari jalan untuk mengurangi tarif yang menghukum yang telah diberlakukan oleh kedua negara satu sama lain. 

Sebelumnya pada hari Jumat, Trump mengunggah di media sosial untuk mengindikasikan bahwa penurunan tarif dari 145% menjadi 80% mungkin sesuai.

Ketika berbicara kepada pers, Trump mengatakan bahwa dia telah menentukan tingkat tarif untuk barang-barang China yang tidak akan ia turunkan, tetapi menolak untuk mengatakan apakah tarif tersebut 80% atau lebih rendah.

“Kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya,” kata Trump.

Indonesia sendiri mendapatkan tambahan tarif dasar sebesar 10% dan menambah beban terhadap tarif most favored nation (MFN) barang-barang Tanah Air—yang rata-rata sebesar 10% hingga 37%. 

Pemerintah saat ini masih dalam proses negosiasi dengan pemerintahan Trump dan ditargetkan dapat rampung pada awal Juni mendatang atau 60 hari sejak penundaan tarif. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper