Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengeklaim telah berhasil memangkas regulasi perizinan distribusi pupuk subsidi. Hal ini membuat petani lebih mudah mendapatkan pupuk sehingga produksi meningkat drastis.
Menurut orang nomor satu di RI itu, tak hanya membuat produksi makin meningkat, penyaluran pupuk yang lebih singkat juga menaikkan harga pangan hasil panen petani.
"Kalau saya ketemu petani, petani gembira harga pangan peningkatan hasil mereka naik drastis produksi naik secara drastis, kita potong semua regulasi yang enggak benar, kita sederhanakan," ujar Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi, Selasa (8/3/2025).
Sebelumnya, Prabowo mengaku mendapatkan laporan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengatakan bahwa distribusi pupuk dari pabrik ke petani membutuhkan tanda tangan 15 menteri, 30 gubernur, hingga 500 bupati baru sampai ke kelompok tani (poktan).
Melihat kondisi tersebut, dia meminta menteri pertanian bahwa proses jalur distribusi tersebut harus dipangkas. Prabowo meminta agar pupuk dari pabrik langsung bisa dibagikan ke petani tanpa perantara.
"Alhamdulillah pupuk yang tadinya langka, yang tadinya banyak diselundupkan, yang banyak dikorupsi sekarang sampai ke desa-desa," jelasnya.
Baca Juga
Kendati demikian, masih ada beberapa tempat yang mengeluhkan kondisi kekurangan pupuk seperti di Aceh. Namun, dia memastikan bahwa masalah tersebut akan segera diatasi.
"Begitu ini semua perizinan-perizinan kita hilangkan lancar itu arus produsen, produksi langsung naik. Jadi inilah yang saya akhirnya ambil kesimpulan, oke saya harus pro aktif saatnya sudah ada evidence saya sekarang berdiri lebih optimistis lebih percaya diri karena evidence-nya mulai keliatan," tuturnya.
Dalam hal ini, Prabowo juga menekankan bahwa dirinya melihat isu bahwa Indonesia dalam masa kegelapan tidak relevan. Sebab, dari sudut pandangnya Indonesia masih memiliki harapan, salah satunya dari upaya penyederhanaan regulasi.