Bisnis.com, JAKARTA – Badan Bank Tanah (BBT) berharap mendapat kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN) hingga Rp444 miliar pada tahun ini.
Kepala Badan Bank Tanah (BBT), Parman Nataatmadja menjelaskan PMN itu nantinya bakal digunakan untuk mendukung pengambilalihan aset lahan eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang berlokasi di daerah Karawaci.
“Tempatnya [lahan eks BLBI yang bakal diambil] di Karawaci, di Lippo Karawaci. Nah ini Lippo Karawaci luasnya 3,7 hektare. Nanti akan dibangun mixed use,” jelasnya saat ditemui di Kantor BBT, Selasa (25/3/2025).
Parman menjelaskan, pengalihan aset tersebut dibidik untuk rampung selambat-lambatnya pada 4 bulan mendatang.
Pasalnya, persetujuan ambil alih aset lahan eks BLBI menjadi lahan Hak Pengelolaan (HPL) Bank Tanah itu masih perlu mengantongi persetujuan Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).
“BLBI nilai pengalihan lahan seluas 3,7 ha dikali NJOP [Nilai Jual Objek Pajak] Rp10 juta sampai Rp12 juta per meter. Lumayan besar, mudah-mudahan tak berkurang kira-kira itu [yang diusulkan jadi PMN tahun ini],” tambahnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkap kondisi aset tanah bekas milik obligor dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang rencananya akan dimanfaatkan untuk program 3 Juta Rumah.
Maruarar menyebut aset eks BLBI itu tak hanya berada di Karawaci, melainkan terdapat juga sejumlah aset eks BLBI di wilayah Tangerang dan Bekasi, Jawa Barat.
"Kita sudah mendapatkan dan bahkan sudah mensurvei, di antaranya eks BLBI yang ada di Bekasi, yang ada di Tangerang. Dan memang kita pilih yang relatif itu clear and clean," ujarnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Ara menyebut tanah eks BLBI di Karawaci itu memiliki lokasi yang bagus. Pihaknya akan segera membuat desain pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), maupun masyarakat berpenghasilan menengah, dalam waktu dekat.