Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang resmi menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC).
Kemitraan itu merupakan bagian dari implementasi Two Countries Twin Park (TCTP), program strategis antara Indonesia dan China yang telah dimulai sejak 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada tahap awal, proyek TCTP akan mengembangkan 500 hektare lahan industri dengan potensi nilai investasi mencapai Rp60 triliun.
Untuk diketahui, selain di KEK Batang, proyek itu turut dikembangkan di Kawasan Industri Wijayakusuma, Semarang dan Kawasan Industri Bintan, Kepulauan Riau.
"Potensinya bisa sampai Rp60 triliun, hanya di Batang saja," ujar Airlangga saat ditemui awak media di KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Airlangga juga menyatakan bahwa kerja sama tersebut tidak hanya berorientasi pada investasi, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.
Baca Juga
"TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global," pungkas Airlangga.
Sementara itu, proyek tersebut diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 10.000 peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.
Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Ngurah Wirawan, menyampaikan kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang."Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global," tutur Wirawan.