Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Buka Suara Soal Potensi RI Ekspor Telur Ayam ke AS

Kemendag menegaskan sebelum pemerintah memutuskan mengekspor telur ayam, terlebih dahulu kebutuhan dalam negeri harus tercukupi.
Pedagang merapikan telur ayam ras di salah satu gerai di Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pedagang merapikan telur ayam ras di salah satu gerai di Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara terkait potensi Indonesia dalam membuka peluang ekspor telur ayam ras ke Amerika Serikat (AS).

Langkah ekspor telur ayam ras lokal itu seiring dengan merebaknya wabah flu burung di AS. Alhasil, harga telur di AS melambung tinggi lantaran kurangnya pasokan di sana.

Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menuturkan bahwa pemerintah sejatinya belum melakukan ekspor telur ayam ras ke AS. Dia juga mengaku tidak tahu kapan ekspor komoditas ini akan dilakukan.

Namun yang jelas, dia menegaskan sebelum pemerintah memutuskan mengekspor telur ayam, terlebih dahulu kebutuhan dalam negeri harus tercukupi.

“Memang belum dilakukan [ekspor telur ke AS]. Kami juga belum tahu kapan, tapi pada prinsipnya ya nggak ada masalah sepanjang dalam negeri tercukupi,” kata Budi saat ditemui di Tip Top Rawamangun, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Kendati demikian, Budi mengaku bahwa stok telur ayam dalam negeri memang melimpah. Menurutnya, jika kebutuhan telur secara nasional sudah mencukupi, sehingga ekspor telur ayam tidak menjadi persoalan.

“Kalau kita kan stok telur memang banyak, kalau sudah kebutuhan nasional tercukupi, ya diekspor lebih bagus, nggak ada masalah. Yang penting tercukupi dulu dalam negeri,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengeklaim sejumlah komoditas pangan seperti telur dan ayam mencatatkan surplus.

Amran juga menyebut pemerintah tertarik untuk mengekspor telur ayam. Namun, kata dia, prioritas utama tetap pemenuhan kebutuhan dalam negeri, terutama dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kita tertarik [eskpor telur ayam], tetapi kita penuhi dulu kebutuhan dalam negeri karena ada pangan bergizi [MBG] dulu. Tetapi kalau [telur ayam ras] berlebih, kita akan ekspor,” ujar Amran saat ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengaku siap mengekspor sekitar 1,6 juta butir telur ayam premium setiap bulan ke AS. Dia pun meyakini Indonesia bisa ikut mengekspor jutaan telur ayam ras ini ke Negeri Paman Sam.

Bahkan, menurutnya, ekspor telur ayam ras ini juga dinilai bagus untuk memperluas pasar baru.

“Ya kan bagus juga ya, jadi kita punya market baru. Tentu saja kan di tengah-tengah kita juga lagi tingkatkan produktivitas protein kita untuk makan bergizi dan lain-lain. Jadi bagus juga kalau kita punya channel lain,” tutur Sudaryono.

Lebih lanjut, Sudaryono juga akan mengecek neraca komoditas sebelum memutuskan ekspor ke luar negeri.

“Tentu saja jangan sampai kita sudah sok-sokan ekspor, jangan sampai tiba-tiba kemudian malah kebutuhan dalam negerinya nggak terpenuhi,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, Kementan sudah menghitung berapa banyak telur premium yang bisa siap diekspor. Terlebih, dia mengeklaim telur premium ini memiliki harga yang lebih mahal sehingga kualitas telur juga bersaing.

“Telur premium itu telur dengan kualitas yang tinggi ya, tentu saja yang harganya lebih mahal, jadi tidak mempengaruhi telur medium yang memang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat kita,” tuturnya.

Jika menengok proyeksi neraca pangan nasional 2025, stok akhir telur ayam ras mencapai 284.884 ton. Di mana, stok awal 2025 komoditas ini adalah 29.328 ton.

Adapun, perkiraan produksi telur ayam ras sepanjang 2025 adalah sebanyak 6,47 juta ton. Namun, neraca pangan ini belum memasukkan rencana impor maupun ekspor telur ayam ras sepanjang Januari—Desember 2025 adalah nihil.

Dengan demikian, total ketersediaan telur ayam ras mencapai 6,5 juta ton. Jika dirinci lebih jauh, kebutuhan tahunan mencapai 6,22 juta ton, kebutuhan bulanan mencapai 518.627 ton, dan 17.051 ton telur ayam ras merupakan kebutuhan harian. Alhasil, stok akhir telur ayam ras yang dimiliki sebanyak 284.884 ton pada 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Thomas Mola
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper