Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai anyar PT BBN Airlines Indonesia memfokuskan bisnis pada layanan penyewaan ACMI (Aircraft, Crew, Maintenance and Insurance), pelanggan pertamanya adalah Sriwijaya Air.
Chairman BBN Airlines Indonesia Martynas Grigas mengatakan langkah ini diambil sejalan dengan peningkatan perjalanan udara domestik dan internasional namun berbanding terbalik dengan jumlah pesawat yang beroperasi.
“Langkah ini diambil untuk membantu meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas penerbangan di Indonesia, seiring dengan semakin pesatnya permintaan perjalanan udara domestik dan internasional,” kata Martynas dalam keterangan resmi, Senin (17/2/2025).
Lebih lanjut, Martynas mengatakan layanan ACMI ini memungkinkan maskapai untuk menyediakan pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi tanpa perlu mengelola aspek operasional ini secara mandiri, sehingga mengurangi beban biaya dan meningkatkan efisiensi.
Dengan pengalaman yang dimiliki, BBN Airlines Indonesia telah sukses menjalin kerja sama dengan berbagai maskapai, termasuk Sriwijaya Air, untuk meningkatkan kapasitas penerbangan, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Kolaborasi ini menjadi operasi ACMI pertama bagi BBN Airlines Indonesia dan mencerminkan komitmen mereka dalam memperkuat ekosistem penerbangan domestik pada 2025.
Baca Juga
Tak hanya di dalam negeri, BBN Airlines Indonesia juga berhasil menyediakan layanan bagi maskapai di Asia Selatan, seperti Spice Jet, dalam mengoperasikan rute domestik dan internasional sepanjang 2024 guna memenuhi kebutuhan kapasitas penerbangan mereka.
Keunggulan model ACMI yang ditawarkan BBN Airlines Indonesia terletak pada efisiensi waktu persiapan operasional. Armada pesawat beserta kru yang terlatih dapat beroperasi dalam kurun waktu 2–4 pekan setelah kesepakatan, memungkinkan maskapai menambah kapasitas dengan cepat tanpa harus berinvestasi besar atau menangani pengelolaan armada yang kompleks.
Selain itu, model bisnis ACMI ini juga membantu maskapai dalam menekan biaya operasional, termasuk pemeliharaan pesawat dan pengelolaan kru, sehingga memberikan keuntungan dalam meningkatkan efisiensi layanan di tengah meningkatnya permintaan penerbangan.