Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto bertemu secara virtual dengan Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic untuk menyamakan persepsi guna mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Dalam pertemuan kali ini, Komisioner Sefcovic menekankan pentingnya momentum dalam membahas kerangka waktu penyelesaian perundingan IEU-CEPA yang realistis dan dapat diterima oleh kedua belah pihak.
“Kondisi perdagangan global yang diwarnai perang tarif membutuhkan strategi mitigasi yang tepat guna memastikan kelancaran arus perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa (UE),” ujar Komisioner Sefcovic dikutip dari Antara, Minggu (16/2/2025).
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam menyelesaikan proses perundingan.
“Terdapat urgensi bagi Indonesia dan Uni Eropa untuk segera menyelesaikan proses negosiasi yang akan menjadi peluang baru bagi Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi,” ungkapnya.
Dalam hal ini, pihak Uni Eropa juga menyampaikan komitmen serta harapan untuk dapat segera menuntaskan perundingan IEU-CEPA pada semester I 2025.
Baca Juga
Menurutnya, struktur pasar dan ekonomi yang berbeda antara Uni Eropa dan Indonesia dapat membuka lebih banyak peluang pasar.
Meskipun terdapat beberapa isu tersisa pada proses negosiasi, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia tidak membatasi peluang untuk masuknya investasi.
“Dengan diselesaikannya IEU-CEPA, Indonesia berharap dapat mengundang investor asal UE untuk dapat menjajaki pasar di Indonesia,” tuturnya.
Dengan ditandatanganinya IEU-CEPA, diharapkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa dapat semakin erat serta memberikan manfaat bagi kedua pihak dalam menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.
Adapun perundingan IEU-CEPA telah dilakukan sebanyak 19 putaran dalam sembilan tahun terakhir. IEU-CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral komprehensif yang dilakukan Indonesia dengan negara-negara mitra di kawasan Uni Eropa.
Secara umum, IEU-CEPA mencakup tiga pilar utama yaitu akses pasar perdagangan barang dan jasa, investasi dan pengadaan publik, harmonisasi regulasi perdagangan, serta kerja sama dan peningkatan kapasitas.
Turut hadir bersama Menko Airlangga pada pertemuan tersebut yakni Menteri Perdagangan Budi Santoso, Wakil Menteri Luar Negeri Arief Havas Oegroseno, Sesmenko Perekonomian Susiwijono, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Johni Martha, dan Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa Andri Hadi.