Bisnis.com, JAKARTA — Penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) dinilai penting untuk meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Polandia.
Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Polandia untuk Indonesia Maciej Tumulec menuturkan saat ini, Indonesia belum menjadi mitra dagang utama Polandia. Dia mengatakan, nilai perdagangan Indonesia-Polandia masih berada di bawah negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dan Vietnam.
"Saya harus mengatakan, [Indonesia] bukanlah mitra prioritas kami dalam hal perdagangan. Mereka masih berada di urutan ke-4 di antara negara-negara Asean," kata Tumulec dalam agenda working breakfast di Kediaman Duta Besar Polandia untuk Indonesia di Jakarta pada Kamis (23/1/2025).
Menurutnya, salah satu penyebab hal ini adalah belum optimalnya penghapusan pembatasan perdagangan (trade barrier) antara kedua pihak. Hal tersebut mengingat negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) yang belum rampung.
Tumulek menuturkan, penyelesaian IEU-CEPA menjadi krusial dalam upaya Polandia, sebagai anggota Uni Eropa, untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia. Dia menyebut, dampak dari IEU-CEPA akan dinikmati baik oleh Indonesia, Polandia, maupun Uni Eropa. Seiring dengan hal tersebut, Tumulek berharap negosiasi IEU-CEPA dapat diselesaikan secepatnya.
"Ini (IEU-CEPA) menjadi sangat penting. Karena kita bisa saja sudah memiliki kesepakatan secara politis, tetapi akhirnya nanti investor kami tidak akan merasa aman," lanjutnya.
Baca Juga
Meski demikian, dia juga menekankan isi perjanjian tersebut juga harus sesuai dengan kebutuhan kedua pihak. Tumulek menuturkan, perjanjian dagang yang berkualitas akan membawa pengaruh positif bagi pihak-pihak yang terlibat.
Dia mencontohkan, kerja sama perdagangan antara Uni Eropa-Vietnam telah berdampak positif bagi semua pihak yang terlibat, termasuk Polandia. Dia mengatakan, nilai perdagangan antara Vietnam dan Polandia mengalami kenaikan sejak adanya perjanjian perdagangan bebas. Kenaikan tersebut, lanjutnya, adalah dampak dari poin-poin kesepakatan menguntungkan pihak-pihak yang terlibat.
Tumulek menuturkan, pihaknya terus mendorong Uni Eropa untuk menghasilkan kesepakatan yang optimal dengan Indonesia. Hal ini agar perjanjian dagang yang dihasilkan berkualitas, sehingga dapat turut meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
"Sehingga, kesepakatan itu juga bisa disesuaikan dengan target Presiden Prabowo yang mencanangkan pertumbuhan ekonomi 8%. Kami tidak terlalu terdesak waktu untuk melakukannya dengan cepat. Kami harus memiliki perjanjian yang berkualitas," katanya.
'Soft Power'
Di sisi lain, Tumulec mengatakan Polandia terus mengembangkan kerja sama dengan Indonesia pada beragam bidang lainnya. Dia mencontohkan, Polandia dan Indonesia telah bekerja sama dalam pengembangan industri gim. Selain itu, kedua negara juga meningkatkan kolaborasinya pada industri makanan.
"Saat ini sudah ada lebih dari 20 merk makanan pada toko-toko di Indonesia, kami sangat senang dengan perkembangan ini," katanya.
Sektor lain yang menjadi fokus kerja sama Polandia di Indonesia adalah pada bidang pendidikan. Tumulec mengatakan, Polandia akan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, dalam beberapa bulan mendatang terkait kerja sama di bidang pendidikan.
Selain itu, pihaknya membuka kelas Bahasa Polandia untuk masyarakat Indonesia yang tertarik mempelajarinya. Dia menuturkan, hingga saat ini kelas tersebut memiliki sekitar 300 siswa. Tumulec melanjutkan, pihaknya juga tengah melakukan penerjemahan buku-buku berbahasa Polandia ke Bahasa Indonesia.
"Aktivitas 'soft power' ini sangat penting bagi kami, kerja sama itu tidak harus hanya terkait politik atau ekonomi. Kami Ingin selalu dekat dengan masyarakat biasa di Indonesia, seperti pekerja ataupun pelajar," katanya.