Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tunda Pengenaan Tarif 25% ke Meksiko Selama Sebulan

Presiden AS Donald Trump sepakat dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum untuk menunda tarif sebesar 25% terhadap Meksiko selama satu bulan ke depan.
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju untuk menunda tarif sebesar 25% terhadap Meksiko selama satu bulan setelah percakapan dengan Presiden Claudia Sheinbaum.

Melansir Bloomberg pada Selasa (4/2/2025), kedua pemimpin tersebut sepakat bahwa Meksiko akan mengirim 10.000 petugas Garda Nasional ke perbatasan untuk membantu membendung aliran fentanil dan migrasi ke AS, tuntutan utama dari Trump agar negara tersebut menghindari tarif.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia melakukan pembicaraan yang baik dengan Sheinbaum dan mengatakan bahwa dia sangat menyukainya. Tetapi, dia menegaskan kembali jeda tarif hanya bersifat sementara dan akan bergantung pada Meksiko yang mengambil langkah-langkah untuk menghentikan aliran fentanil dan migran ke AS. 

“Kami sudah sepakat untuk berbicara dan mempertimbangkan berbagai hal lainnya. Kami belum menyepakati tarif, dan mungkin akan, mungkin juga tidak, namun kami memiliki hubungan yang sangat baik,” kata presiden di Ruang Oval.

Pasar menguat setelah Sheinbaum mengumumkan penundaan tersebut dan Trump mengonfirmasinya melalui postingan media sosial, dengan peso menguat sebanyak 1,3% terhadap dolar. 

Penundaan dengan Meksiko memperkuat pandangan bahwa Trump melihat tarif sebagai taktik negosiasi namun masih enggan menimbulkan kerugian ekonomi pada warga AS. Dia juga memberikan waktu bagi Sheinbaum untuk menunjukkan bahwa Meksiko adalah mitra bagi AS dan bukan musuh.

Kedua negara kini akan melanjutkan negosiasi mengenai tarif selama bulan depan, menurut kedua pemimpin, dan Sheinbaum mengatakan pada konferensi bahwa dia dan Trump setuju untuk sering berbicara. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, AS juga berjanji untuk berupaya mencegah penyelundupan senjata berkekuatan tinggi ke Meksiko.

Melalui unggahan media sosialnya,Trump mengatakan, pembicaraan tersebut akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick, serta Perwakilan tingkat tinggi Meksiko.

Masih belum jelas apakah Kanada, yang juga menghadapi ancaman tarif 25% untuk sebagian besar barang, akan mampu mencapai kesepakatan serupa dengan Washington. Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara melalui telepon pada Senin (3/2/2025) pagi waktu setempat dan dijadwalkan untuk mengadakan panggilan lain pada sore hari. 

Presiden AS mengatakan dia menekan pemimpin Kanada tersebut mengenai kemampuan bank-bank Amerika untuk melakukan bisnis di negara tetangganya di utara.

“Kami melakukan pembicaraan yang baik. Kanada sangat tangguh. Mereka sangat sulit diajak berbisnis, dan kita tidak bisa membiarkan mereka memanfaatkan Amerika," ujar Trump.

Dia juga mengulangi pernyataannya bahwa Kanada harus menjadi negara bagian AS yang ke-51. Namun, dia mengakui bahwa rencana itu akan menjadi sebuah hal yang mustahil.

Sheinbaum mengatakan dia juga telah melakukan kontak dengan Trudeau dan akan terus berbicara dengan Kanada. 

Trump juga mengatakan dia mungkin akan berbicara dengan pejabat China dalam 24 jam ke depan tentang ancamannya untuk mengenakan tarif 10%. 

“Itu hanyalah serangan pembuka. Jika kita tidak dapat membuat kesepakatan dengan China, maka tarif yang dikenakan akan sangat besar,” kata Trump.

Sheinbaum yang mulai menjabat pada Oktober 2024 lalu menghadapi pertanyaan tentang bagaimana dia akan menggantikan pendahulunya yang populer, Andres Manuel Lopez Obrador, yang membanggakan hubungan baiknya dengan Trump. Namun, kemenangan awal ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang negosiator terampil, dengan pendekatan berkepala dingin yang berfokus pada rincian spesifik dan bukan pada retorika Trump.

“Upaya Meksiko dalam berkolaborasi dengan AS tampaknya telah membuahkan hasil saat ini. Ketidakpastian masih tetap ada mengenai arah negosiasi yang akan diambil dan apakah Meksiko dapat menghindari tarif secara permanen," kata Dan Pan, ekonom di Standard Chartered Bank.

Namun, dia mengatakan untuk saat ini pasar telah menganggap penundaan tersebut sebagai indikasi bahwa Trump menggunakan ancaman tarif sebagai strategi negosiasi dan bukannya membahayakan. perekonomian Amerika Utara.

Setelah Trump memerintahkan tarif 25% pada ekspor dari Meksiko, Sheinbaum mengatakan dia akan meminta menteri perekonomiannya untuk merespons dengan langkah-langkah tarif dan non-tarif, tanpa menjelaskan lebih lanjut. 

Dia mengatakan pada Senin (3/2/2025) bahwa Meksiko akan menunda langkah-langkah tersebut dalam upaya untuk memberikan kepastian pada pasar keuangan, dan menegaskan kembali komitmennya terhadap perjanjian perdagangan bebas USMCA antara AS, Meksiko dan Kanada.

Kepala FX di Jefferies, Brad Bechtel, mengatakan, sebagian besar pasar mengharapkan kesepakatan semacam ini terjadi untuk menghindari penerapan tarif, serupa dengan yang terjadi pada masa jabatan pertama Trump antara AS dan Meksiko. 

“Risiko tarif untuk Meksiko dihindari untuk saat ini, setidaknya untuk satu bulan. Kebanyakan orang berasumsi hal yang sama terjadi di Kanada, namun kita perlu menunggu dan mendengarnya secara resmi. Kanada telah mengumumkan tindakan balasan dan pemerintahan mereka berada dalam kekacauan sehingga hal ini mungkin tidak akan terjadi secepat yang terjadi di Meksiko," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper