Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Argentina Sukses Surplus Anggaran, Sri Mulyani: Tak Bisa Dibandingkan dengan RI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan kondisi perekonomian Argentina dengan Indonesia sangat berbeda, sehingga tidak bisa dibandingkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/8/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/8/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan kondisi perekonomian Argentina dengan Indonesia sangat berbeda, sehingga tidak bisa dibandingkan.

Sri Mulyani tidak menampik anggaran Argentina mengalami surplus pertama dalam satu dekade terakhir yaitu sebesar 1,8% terhadap produk domestik bruto (PBD). Sementara itu, APBN 2024 Indonesia mengalami defisit 2,29% terhadap PDB.

Kendati demikian, dia menggarisbawahi bahwa fundamental kedua negara sangat berbeda. Indonesia mendesain APBN sesuai kondisi perekonomiannya, begitu dengan Argentina—apalagi presiden Argentina kini Javier Mileo mempunyai pendekatan yang sangat berbeda dari pendahulunya.

"Inflasi kita 2%±1 yang kita sampaikan tadi. Di Argentina, inflasinya mencapai lebih dari 30%, so it's totally different. Data GDP ratio mereka berbeda, exposure mereka terhadap utang, terhadap kondisi ekonomi domestik, maupun terhadap nilai tukar sangat beda dengan kita," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2025).

Bendahara negara itu menekankan pemerintah menyusun APBN selalu dengan pertimbangan keberlanjutan, peredam kejut, hingga peningkatan produktivitas ekonomi.

Sebelumnya, Sri Mulyani maeng mengumumkan defisit APBN 2024 unaudited menyampaikan mencapai Rp507,8 triliun atau setara 2,29% terhadap PDB

Secara keseluruhan, Kemenkeu membukukan realisasi belanja negara mencapai Rp3.350,3 triliun selama 2024. Sementara itu, pendapatan negara mencapai Rp2.842,5 triliun selama 2024.

Sri Mulyani memaparkan bahwa pendapatan negara sepanjang Januari—Desember 2024 mencapai Rp2.842,5 triliun atau setara 101,4% dari target. Pendapatan negara tercatat naik 2,1% dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, realisasi belanja negara pada Januari—Desember 2024 tercatat senilai Rp3.350,3 triliun atau 100,8% dari alokasi pemerintah. Realisasi belanja tercatat naik 7,3% dari tahun sebelumnya.

Kenaikan belanja negara yang lebih tinggi dari laju pertumbuhan penerimaan negara memengaruhi defisit APBN 2024 yang lebih besar dari 2023. Keseimbangan primer APBN 2024 tercatat defisit Rp19,4 triliun. Adapun, keseimbangan primer 2023 tercatat surplus Rp102,6 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper