Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentuh Rekor, Kemendag Kerek Harga Acuan Ekspor Biji Kakao Jadi US$10.060/MT Januari 2025

Harga patokan ekspor kakao dikerek naik seiring dengan harga tinggi komoditas bahan baku cokelat tersebut di pasar global
Pekerja melakukan proses produksi cokelat di Pabrik Cokelat Artisan Terve di Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Pekerja melakukan proses produksi cokelat di Pabrik Cokelat Artisan Terve di Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengerek naik harga patokan ekspor (HPE) komoditas biji kakao untuk Januari 2025, seiring dengan kenaikan harga komoditas tersebut di level global.

HPE biji kakao untuk awal tahun dipatok menjadi US$10.060 per metrik ton. Harga baru ini sejalan dengan naiknya harga referensi biji kakao pada Januari 2025 yang dipatok sebesar US$10.549,59 per metrik ton, naik US$2.813,63 atau 36,37% dari posisi Desember 2024.

“Hal ini berdampak pada peningkatan HPE biji kakao pada Januari 2025 menjadi US$10.060 per metrik ton, naik US$2.743 atau 37,48% dari periode sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Isy Karim dalam keterangannya, dikutip Rabu (1/1/2025).

Kendati begitu, Isy menyebut bahwa peningkatan harga ini tidak berdampak pada bea keluar biji kakao yang tetap sebesar 15% sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.38/2024. 

Lebih lanjut, Isy menuturkan bahwa naiknya harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi. Hal ini, kata dia, terutama dari produsen utama di wilayah Afrika Barat, akibat curah hujan yang tinggi.

“Sebab lainnya adalah kekhawatiran penurunan produksi akibat proyeksi cuaca kering pada semester I/2025,” ujarnya.

Di sisi lain, Kemendag tidak melakukan perubahan pada HPE produk kulit periode Januari 2025. Itu artinya, HPE produk ini sama seperti periode Desember 2024. 

Untuk produk kayu, Isy menyebut bahwa HPE meningkat pada beberapa jenis kayu, yaitu serpih kayu dalam bentuk keping atau pecahan (wood in chips or particles); serta kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis rimba campuran dan jenis sortimen lainnya jenis eboni, jati, dan dari hutan tanaman jenis akasia, sengon, serta balsa, eukaliptus, dan lainnya.

“Sedangkan, HPE kayu veneer dari hutan alam dan hutan tanaman; wooden sheet for packing box; serta kayu gergajian dengan luas penampang 1.000–4.000 mm2 dari jenis meranti, merbau, dan dari jenis hutan tanaman jenis pinus, gemelina, serta sungkai turun,” tuturnya.

Adapun penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Kepmendag No. 1684/2024 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

Kakao memang menjadi salah satu komoditas dengan kenaikan paling signifikan sepanjang 2024. Harga bahan baku cokelat itu sempat mencapai rekor tertinggi US$12.931 per metrik ton di New York awal bulan ini karena perkiraan pasokan yang lebih rendah untuk musim panen keempat berturut-turut di Afrika Barat setelah cuaca kering.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper