Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat telah menyalurkan sebanyak 655.300 unit rumah lewat program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp76,04 tirliun.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menjelaskan anggaran Rp76,04 triliun itu disalurkan lewat program FLPP selama periode 2022 hingga 2024.
“Sejak BP TAPERA ditugaskan menyalurkan dana FLPP dari tahun 2022 hingga 30 Desember 2024, kami laporkan juga bahwa total dana FLPP yang disalurkan telah mencapai Rp76,04 triliun untuk 655.300 unit rumah,” jelasnya dalam agenda Penandatangan Perjanjian Kerjasama antara BP Tapera dengan Bank Penyalur, di Jakarta, Senin, (23/12/2024).
Sementara itu, Heru menjelaskan bahwa total Penerimaan negara Bukan Pajak (PNBP) yang telah disetorkan ke kas umum negara hingga Desember 2024 diproyeksikan telah mencapai Rp1,37 triliun atau sekitar Rp450 miliar per tahun.
Adapun, sepanjang 2024 sendiri BP Tapera mencatat telah menyalurkan rumah lewat program FLPP mencapai 200.300 unit senilai Rp24,57 triliun.
Sebelumnya, BP Tapera telah memberi sinyal bahwa alokasi negara untuk program FLPP pada 2025 diproyeksi sebesar Rp18,77 triliun untuk pengadaan 220.000 unit rumah.
Baca Juga
“Alokasi ini nantinya akan digunakan untuk penyaluran FLPP kepada 220.000 unit rumah dan diharapkan memberi kontribusi sebesar 2,8% terhadap backlog kepemilikan rumah MBR,” kata Heru.
Namun demikian, sebelumnya Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengusulkan kuota rumah subsidi dapat tembus 500.000 unit.
Ara menjelaskan, pihaknya bakal memperluas alokasi FLPP itu hingga 500.000 sebagai langkah untuk mencapai target program 3 juta rumah.
“Kemudian di FLPP, kalau kita mengajukannya Pak Rionald [Dirjen Kekayaan Negara], tolong [sampaikan] nanti kalau ada Pak Isa [Dirjen Anggaran Kemenkeu], kami pengennya 500.000, pak,” kata Maruarar dalam Diskusi Solusi Pendanaan Program 3 Juta Rumah, di Jakarta, Senin (16/12/2024).