Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Pertahankan Proyeksi Ekonomi RI 2024-2027 Tetap 5%

World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada di kisaran 5% pada 2027, tidak mengalami peningkatan signifikan dari kondisi saat ini.
Logo Bank Dunia di kantor pusat World Bank Group, Washington DC, Amerika Serikat pada Kamis (13/4/2023). / Bloomberg-Samuel Corum
Logo Bank Dunia di kantor pusat World Bank Group, Washington DC, Amerika Serikat pada Kamis (13/4/2023). / Bloomberg-Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Dunia atau World Bank mempertahankan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hingga 2027 terjaga di kisaran level 5%.

Berdasarkan laporan Bank Dunia: Indonesia Economic Prospects edisi Desember 2024, proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) Riil tumbuh 5% pada 2024.

Kemudian pada 2025 dan 2026 ekonomi tumbuh tipis sebesar 5,1%. Namun pada 2027, Bank Dunia melihat ekonomi Indonesia sedikit melambat kembali ke level 5% pada 2027.

"Prospek ekonomi Indonesia tetap stabil dengan risiko yang seimbang. Perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh rata-rata 5,1% selama 2024—2027," tulis lembaga internasional tersebut, dikutip pada Selasa (17/12/2024).

Proyeksi tersebut tidak mendekati harapan Presiden Prabowo Subianto terhadap agar pertumbuhan ekonomi mencapai 8%.

Adapun Bank Indonesia melihat pertumbuhan yang stabil tersebut didukung oleh peningkatan konsumsi dan investasi publik seiring dengan pelaksanaan bertahap program bantuan sosial dan investasi oleh pemerintahan baru.

Inflasi diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia (BI), tetapi dapat meningkat karena permintaan dalam negeri yang kuat dan kenaikan tarif PPN. 

Sementara defisit transaksi berjalan diproyeksikan akan melebar, dengan arus masuk penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) tetap menjadi sumber utama pembiayaan eksternal.

Di sisi lain, kebijakan fiskal diproyeksikan tetap berada dalam ambang batas aturan fiskal, dengan rata-rata defisit anggaran sebesar 2,6% dari PDB selama periode proyeksi, didukung oleh reformasi perpajakan.

Namun demikian, biaya pinjaman yang tinggi juga diperkirakan akan menyebabkan pembayaran bunga tetap tinggi, sekitar 2,2% dari PDB.

Bank Dunia juga menyoroti bahwa prospek ekonomi ini menghadapi risiko yang seimbang. Di mana risiko negatif mencakup ketegangan geopolitik yang meningkat, dan potensi penundaan dalam reformasi fiskal dan struktural.

"Potensi risiko positif mencakup pemulihan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan di mitra dagang utama dan kenaikan harga komoditas utama," lanjutnya.

Adapun, angka proyeksi ini tidak berubah dari laporan Bank Dunia berjudul East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2024.

Meski demikian, Lembaga tersebut mengerek naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2024 dan 2025, yang masing-masing menjadi sebesar 5% dan 5,1% dari perkiraan yang rilis April lalu sebesar 4,9% dan 5%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper