Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arah Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Soal Kenaikan Suku Bunga Acuan

Gubernur bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), Kazuo Ueda menghindari memberikan petunjuk jelas terkait rencana kenaikan suku bunga ke depan.
Kantor pusat Bank of Japan (BOJ) di Tokyo, Jepang, Rabu, 31 Juli 2024./Bloomberg-Akio Kon
Kantor pusat Bank of Japan (BOJ) di Tokyo, Jepang, Rabu, 31 Juli 2024./Bloomberg-Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), Kazuo Ueda menghindari memberikan petunjuk jelas terkait rencana kenaikan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang yang memicu pelemahan kurs Yen.

Dalam pidato penting terakhirnya sebelum pertemuan BOJ pada 18-19 Desember, Ueda mengatakan waktu penyesuaian kebijakan bank sentral berikutnya akan bergantung pada perekonomian dan harga, saat dia menegaskan kembali pendiriannya yang bergantung pada data dan tetap membuka pilihannya mengenai kapan harus melakukan kenaikan suku bunga berikutnya.

“Waktu penyesuaian sebenarnya akan terus bergantung pada perkembangan aktivitas ekonomi dan harga serta kondisi keuangan ke depan,” kata Ueda kepada para pemimpin bisnis lokal di Nagoya, Jepang dikutip dari Bloomberg pada Senin (18/11/2024).

Kurs Yen melemah sebanyak 0,5% menjadi 155,14 terhadap dolar AS dan imbal hasil obligasi acuan turun tipis karena komentar Ueda terbukti kurang hawkish dibandingkan perkiraan beberapa pelaku pasar. Swap yang diindeks semalam terus memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sekitar 54% di bulan Desember.

Ueda mengindikasikan bahwa BOJ berada pada jalur menuju suku bunga yang lebih tinggi dengan tetap berpegang teguh pada garis standarnya. Dia mengulangi pendiriannya bahwa jika proyeksi BOJ mengenai aktivitas ekonomi dan harga terwujud, bank tersebut akan terus menaikkan suku bunga acuan.

Dia mengatakan, BOJ perlu hati-hati mewaspadai berbagai risiko termasuk perekonomian AS dan kemungkinan dampaknya, dan juga menunjukkan bahwa kemungkinan besar AS akan melakukan soft landing mengingat data positif baru-baru ini.

Setelah pertemuan kebijakan bulan lalu, Ueda menekankan bahwa tidak perlu lagi mengatakan bahwa bank tersebut memiliki waktu untuk mempertimbangkan sebelum melakukan penyesuaian kebijakan, karena sebagian besar risiko perekonomian AS telah surut.

“Penyesuaian tingkat akomodasi secara bertahap sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan harga akan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Hal ini akan berkontribusi pada pencapaian target stabilitas harga secara berkelanjutan dan stabil," ujar Ueda.

Setelah gejolak pasar pascakenaikan suku bunga BOJ pada Juli, bank sentral telah mengakui perlunya meningkatkan komunikasinya. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Ueda akan menyampaikan niat bank tersebut dengan lebih jelas sebelum mengambil langkah selanjutnya.

“Ada spekulasi sebelum Ueda berbicara bahwa dia akan membuat komentar hawkish karena yen telah melemah ke kisaran atas 150,” kata Juntaro Morimoto, Senior Currency Analyst di Sony Financial Group Inc. 

Morimoto menuturkan, jika Ueda tidak berkomentar apa pun yang mengindikasikan pergerakan menuju kenaikan suku bunga tambahan pada pertemuan Desember, maka akan ada risiko kelanjutan aksi jual yen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper