Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di COP29, MPR Sebut Pertumbuhan Ekonomi 8% Prabowo Diwujudkan dengan Transisi Energi

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno akan mencoba memastikan target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8% diwujudkan dengan energi terbarukan.
Pengunjung COP29 yang diselenggarakan di Azerbaijian/istimewa
Pengunjung COP29 yang diselenggarakan di Azerbaijian/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno akan mencoba memastikan target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8% diwujudkan menggunakan energi terbarukan.

Pernyataan itu Eddy sampaikan ketika menjadi pembicara kunci dalam sesi Diskusi COP29 bertajuk Driving the Renewable Revolution: Unleashing Indonesia's Renewable Energy Ambition di Baku, Azerbaijan.

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi 8% akan membutuhkan suplai energi yang besar. Masalahnya, suplai energi di Indonesia masih didominasi energi fosil.

Eddy mencontohkan, bauran energi terbarukan baru sebesar 13,9% pada 2024. Padahal, sambungnya, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan hingga 3.700 GW.

"Karena itu dibutuhkan akselerasi transisi energi agar bauran energi terbarukan di Indonesia semakin besar dan berdampak pada udara yang lebih bersih dan bebas polusi," kata Eddy dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).

Elite politik Partai Amanat Nasional ini tidak menampik masih banyak ada tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan energi terbarukan seperti dari sisi regulasi, investasi, hingga teknologi. 

Oleh sebab itu, Eddy menyatakan Komisi XII DPR mendorong Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT) agar masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.

Di depan peserta dari berbagai negara, dia mengklaim Presiden Prabowo sudah berkomitmen untuk turut mewujudkan transisi energi. Apalagi, lanjutnya, salah satu program prioritas Pranowo adalah ketahanan energi. 

"[Ketahanan energi] tetap memegang teguh asas energi berkelanjutan, energi baru terbarukan, untuk mendukung program pembangunan kita yang bertagetkan tingkat pertumbuhan yang tinggi,” jelas Eddy.

Lebih lanjut, dia menggarisbawahi bahwa COP 29 harus bisa memperkuat komitmen berbagai negara untuk menangani krisis iklim termasuk lewat kolaborasi bilateral hingga multilateral.

Sebagai informasi, Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) 2024 atau yang dikenal COP 29 digelar di Baku, Azerbaijan. COP 29 berlangsung dari 11 hingga 22 November 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper