Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan Indonesia berpotensi menjadi negara pengguna geothermal terbesar di dunia mengingat cadangan yang dimiliki sangat besar.
Hal ini menjadi topik pembicaraan melalui agenda United Nations Climate Change Conference atau COP29 hari ketiga yang berlangsung di Baku, Azerbaijan pada Rabu (13/11/2024).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan pihaknya terus mendorong potensi geothermal di Indonesia yang memiliki cadangan terbesar kedua di dunia yakni sebesar 23 GW.
Jumlah tersebut masih dapat dioptimalkan pemanfaatannya mengingat utilisasi cadangan masih rendah yaitu baru 11%.
"Jadi tahun ini kami memilih fokus di geothermal untuk meningkatkan total tambahan 320 MW, Indonesia akan menjadi pengguna geothermal terbesar di dunia jika proyek tambahan dihasilkan dalam 3-4 tahun ke depan," kata Eniya, dikutip dari Youtube COP UNFCCC, Rabu (13/11/2024)..
Dia juga mengatakan pemerintah tengah mengejar ketahanan energi, dengan memperbanyak kolaborasi internasional.
"Kita juga memiliki potensi besar dari lautan, tapi penggunaannya masih 0, jadi kita menjemput kolaborasi internasional untuk melakukannya dan kita ingin lebih banyak energi lautan di bagian timur Indonesia,"
Untuk potensi EBT di laut, dalam roadmap ESDM disebutkan terdapat potensi sebesar 2 GW meskipun dia menerangkan bahwa pihaknya masih perlu menganalisis lebih lanjut dan ditargetkan tahun ini selesai.
Eniya juga menyoroti pengembangan nuklir skala kecil. Adapun, pada tahun 2032-2033 pemerintah akan mulai melakukan pemasangan grid nuklir skala kecil sebesar 250 MW.
Di sisi lain, Eniya mengungkap pengembangan energi terbarukan tersebut masih diadang sejumlah kendala. Misalnya, masalah pada energi hidrogen terkait penyimpanan di sejumlah daerah maupun bioenergi yang membutuhkan eksplorasi lebih banyak.
"Semua program renewable energy ini baru terutilisasi kurang dari 1% atau hanya 0,3%. Jadi itu adalah potensi yang bisa kita buat dari Indonesia," pungkasnya.