Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adik Prabowo, Hashim Yakin Makan Bergizi Gratis Bakal Kerek Ekonomi RI

Hashim Djojohadikusumo menyebut program makan bergizi gratis yang diusung Presiden Prabowo Subianto akan mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
CEO Arsari Group Hashim S. Djojohadikusumo (kiri) didampingi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024-2029 hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie memberikan pemaparan pada acara Diskusi Ekonomi Bersama Pengusaha Internasional Senior di Jakarta, Senin (7/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
CEO Arsari Group Hashim S. Djojohadikusumo (kiri) didampingi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024-2029 hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie memberikan pemaparan pada acara Diskusi Ekonomi Bersama Pengusaha Internasional Senior di Jakarta, Senin (7/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hashim Djojohadikusumo menyebut program makan bergizi gratis (MBG) hingga perumahan yang diusung Presiden Prabowo Subianto akan mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hashim meyakini kedua program ini akan dilaksanakan di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

“Saya yakin program makan bergizi dan program perumahan itu akan dilaksanakan,” kata Hashim di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Hashim menilai program perumahan menjadi salah satu pengerek ekonomi Indonesia. Langkah ini seperti yang dilakukan China dan Singapura. Bahkan, dia juga menyebut pengusaha Real Estat Indonesia (REI) sudah menargetkan 3 juta unit rumah dalam setahun.

“Mereka targetnya 3 juta unit setahun. 15 juta [unit] untuk 5 tahun. Dan Insyaallah bisa dilanjutkan 10-15 tahun, ini program pro bisnis, pro rakyat, dan bukan benturan, rakyat dan bisnis kita kerja sama ini sesuai dengan Hymne Kadin,” ujarnya.

Hashim juga menyoroti rasio pendapatan (revenue ratio) Indonesia yang sangat rendah dibandingkan negara lain. Di mana, rasio pendapatan Indonesia hanya mencapai 12,7%.

Adapun, rencana Presiden Prabowo dalam Asta Cita menargetkan akan meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 23%. Terlebih, Hashim mengungkap, dengan adanya program perumahan juga akan ikut berkontribusi terhadap PDB Indonesia.

“Ini dari perumahan kami sudah hitung bisa tambah 1,1%—1,5%, perumahan merupakan 14% dari GDP kita,” tuturnya.

Untuk itu, adik dari Presiden RI ke-8 itu meyakini program perumahan yang diusung Prabowo Subianto akan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia. Bukan hanya itu, program ini juga disebut akan dilirik sejumlah negara untuk menanamkan investasinya di Tanah Air.

“Untuk perumahan, saya bisa laporkan bahwa saya sudah ketemu pemerintah UAE, kemarin saya ketemu Menteri Toleransi, dia keluarga penguasa dia tertarik untuk membiayai program perumahan. Saya sudah ketemu penguasa dari Qatar, mereka juga [tertarik], dan dari China,” bebernya.

Dengan demikian, sudah ada tiga negara yang akan menjadi ‘lumbung’ dana untuk bisa membiayai program perumahan di Indonesia. “Dana ini kan inflow of investment untuk perumahan, this will stimulate the economy,” sambungnya.

Di sisi lain, dia juga menyebut Kadin menginginkan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai dua digit, tepatnya 10%. Angka ini lebih tinggi dari target Presiden Prabowo sebesar 8%. “Sebetulnya Prabowo bilang 8% itu minim, it’s minimum target, kita mau 10% sebetulnya, tapi kalau kita sebut 8% sudah diejek,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hashim yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan itu menyebut bahwa program makan bergizi gratis (MBG) merupakan salah satu langkah strategis pemerintah untuk mengerek ekonomi Indonesia.

“Ini program [MBG] sebenarnya investasi. Investasi dalam SDM kita. SDM kita, sumber daya manusia kita adalah anak-anak kita, ibu-ibu kita,” terangnya.

Dia menjelaskan bahwa program MBG yang ditargetkan Prabowo diperuntukkan kepada 78 juta anak, mulai dari anak sekolah dan anak pra sekolah, dan anak-anak yang belum lahir atau ibu hamil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper