Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilantik Lagi Jadi Menteri KKP, Trenggono Ngaku Tak Ada Program 100 Hari

Sakti Wahyu Trenggono kembali menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan usai resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/10/2024).
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sakti Wahyu Trenggono kembali menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan usai resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/10/2024). Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri KKP di era pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Usai dilantik, dia mengungkapkan program yang akan menjadi fokus kementeriannya di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Trenggono memaparkan, dirinya sebenarnya tidak memiliki program quick wins khusus selama 100 hari pertamanya kembali menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasalnya, dirinya melanjutkan pos yang sebelumnya sudah dia emban pada masa pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Adapun, pada kabinet Jokowi, Trenggono menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan sejak 23 Desember 2020, menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi.

Menurutnya, program fokus selama 100 hari umumnya merupakan strategi dari menteri-menteri baru dalam Kabinet Merah Putih. 

"Kalau dulu pertama dilantik [sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan], saya perlu waktu untuk belanja isu dan lainnya. Sekarang, ibaratnya mau balapan, sudah start engine dan tinggal melaju mencapai apa yang dicita-citakan sesuai dengan Pak Presiden," kata Trenggono dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta pada Senin (21/10/2024).

Trenggono melanjutkan, dirinya akan melanjutkan program yang sudah dijalankan pada masa pemerintahan sebelumnya, yakni pengembangan ekonomi biru atau blue economy. 

Dia menuturkan, ekonomi biru ini juga sejalan dengan program jangka panjang Presiden Prabowo Subianto, yaitu ketahanan pangan demi mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

Dia memaparkan, pengembangan ekonomi biru akan dilakukan melalui lima program. Pertama, melindungi laut dan sumber daya yang ada di dalamnya. Upaya tersebut salah satunya akan dilakukan dengan memperluas kawasan konservasi laut.

Kedua, penangkapan ikan secara terukur yang berbasis kuota; ketiga, pengembangan perikanan budidaya di laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan. Kedua hal tersebut diharapkan dapat mengurangi tekanan dan aktivitas perikanan yang tidak ramah lingkungan.

Keempat, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir serta pulau-pulau kecil. Terakhir, dia juga akan meningkatkan upaya pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.

"Upaya itu dilakukan untuk menjaga pelestarian wilayah laut," kata Trenggono. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper