Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata tidak semata-mata berdampak pada tumbuhnya sektor konstruksi dan infrastruktur di Kalimantan Timur (Kaltim).
Priyanto tak pernah membayangkan bisnis pengembangan holtikultura yang ditekuninya selama bertahun-tahun di Kalimantan Timur ternyata ikut merasakan dampak positif dari pembangunan proyek IKN, yang dimulai sejak 2019.
Ketua Koperasi Taruna Bina Mandiri tersebut mengatakan banyak orang tak mengetahui Bahwa wilayah Kalimantan Timur, khususnya Penajam Paser, memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman holtikultura. Sektor pangan kian prospektif dengan tingginya permintaan pangan untuk memenuhi kebutuhan di IKN.
Priyanto menuturkan pihaknya mendapat pesanan dalam jumlah yang sangat besar untuk puncak perayaan HUT ke-79 RI yang digelar di Istana Negara IKN pada 17 Agustus 2024.
“Jantung saya berdetak sangat kencang. Saya tidak percaya bahwa Koperasi Taruna Bina Mandiri masuk sebagai tim kerja untuk acara HUT ke-79 RI di IKN. Ini merupakan sejarah bagi kami,” ujar Priyanto ketika dihubungi Bisnis beberapa waktu silam.
Dengan menggandeng kelompok petani di Penajam Paser, Koperasi Taruna Bina Mandiri memaksimalkan teknologi pertanian untuk menjaga kualitas produk tetap konsisten dan sesuai dengan pasar ekspor.
Dia mengaku kerja sama dengan panitia saat perayaan HUT ke-79 RI di IKN merupakan langkah awal pihaknya untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik di Kalimantan maupun kancah global. Menurutnya, proyek IKN dapat memberikan kesempatan berusaha lebih besar bagi petani untuk merasakan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok daerah.
“Kami siap jika nanti diajak kerja sama untuk menjadi pusat produksi buah di IKN Nusantara. Kami akan merasa sangat bangga dan menjalin komitmen dengan kelompok tani,” imbuhnya.
Senada dengan Priyanto, Dharma Andhika Djaya juga merasakan dampak positif dari pembangunan IKN Nusantara terhadap perekonomian di wilayah tersebut.
Dharma, yang bekerja sebagai supir rental mobil di Penajam Paser, mengaku bersyukur lantaran proyek IKN telah menggenjot sektor pariwisata di tempat tinggalnya.
“Kami yang bekerja di bidang rental mobil sangat bersyukur dengan pembangunan IKN. UMKM juga meningkat karena banyak yang ingin beli oleh-oleh setelah berkunjung dari IKN. Akhirnya, usaha-usaha warga sekitar menjadi lebih besar,” ujarnya.
Dia mengatakan warga di sekitar Penajam Paser mendukung pembangunan IKN karena mampu meningkatkan taraf hidup mereka.
Dharma menuturkan dahulu kala, jalan-jalan di sekitar tempat tinggalnya tidak begitu bagus. Namun, lanjutnya, pembangunan kian merata setelah pemerintah memindahkan Ibu Kota ke IKN dan mendorong berbagai proyek di wilayah tersebut.
“Dulu akses jalan sempit dan banyak yang rusak, tapi sekarang makin bagus,” katanya.
Bukti nyata proyek IKN sebagai instrumen pemerintah pusat untuk melaksanakan pemerataan pembangunan di berbagai wilayah Indonesia diamini oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Dia mengatakan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim merupakan keputusan yang tepat. Selain itu, pembangunan IKN juga bakal memperkuat posisi Betua Etam sebagai salah satu pusat peradaban modern di Indonesia.
“Gagasan [pemindahkan ibu kota] ke IKN sudah tepat. Perhatian ke Indonesia Timur harus dilakukan. Dengan adanya IKN, arah pembangunan ke depan secara otomatis akan berorientasi ke wilayah Timur,” ujarnya.
Dari Jawa Sentris ke Indonesia Sentris
Selama satu dekade memimpin Indonesia, Presiden RI Jokowi berhasil mengubah pola pembangunan yang sebelumnya berfokus di Pulau Jawa kini menjadi merata di berbagai wilayah, khususnya di kawasan Indonesia Timur.
Selama Puluhan tahun, pembangunan yang masif selalu dilakukan di Pulau Jawa lantaran banyaknya jumlah penduduk yang tinggal di sana. Padahal, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta, bukan hanya Pulau Jawa. Justru, dia mengingatkan bahwa Indonesia adalah seluruh pelosok Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.
“Karena itulah pembangunan yang kita lakukan harus terus Indonesia Sentris yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok Nusantara,” kata Presiden Jokowi.
Meski diterpa berbagai tantangan dan ketidakpastian global, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia selama masa satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo terjaga di level 5%. Stabilitas ekonomi itu menopang tercapainya pembangunan di berbagai penjuru Tanah Air, utamanya i di provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa.
Tercatat ada tiga provinsi yang ekonominya melesat selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi. Ketiga provinsi tersebut, yaitu Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Selain pembangunan IKN, keberanian Presiden Jokowi untuk fokus pada industri penghiliran atau hilirisasi mineral ternyata sukses mendongkrak perekonomian di daerah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Maluku Utara menjadi yang tertinggi secara nasional pada 2023, yaitu mencapai 20,49% (year-on-year/yoy). Adapun, tumbuhnya ekonomi di wilayah tersebut seiring dengan produksi yang meningkat dari pabrik-pabrik hilirisasi nikel.
Mengacu data BPS sepanjang 2023, Provinsi Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sebesar 20,49% (yoy), yang kemudian diikuti oleh Sulawesi Tengah sebesar 11,91% (yoy) dan Kalimantan Timur 6,22% (yoy). Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan industri yang cukup besar di kedua provinsi tersebut berasal dari industri olahan barang tambang, terutama industri feronikel.
Sementara itu, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (Investasi/BKPM) mencatat Kalimantan Timur masuk ke dalam 5 besar wilayah dengan investasi jumbo. Utamanya, investasi yang masuk ke Kalimantan Timur ditopang oleh kehadiran proyek IKN.
Menurut Kementerian Investasi/BKPM, kawasan IKN menjadi wilayah favorit penanaman modal dalam negeri (PMDN) sepanjang semester I/2024 dengan realisasi investasinya mencapai Rp24,4 triliun. Bila dibandingkan dengan capaian realisasi investasi pada periode yang sama di tahun sebelumnya, nilai investasi yang disuntik oleh penanam modal dalam negeri ke Kalimantan Timur naik 8,9% dari Rp22,4 triliun pada semester I/2023 menjadi Rp24,4 triliun pada semester I/2024.
Percepatan Pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa diharapkan membuka gerbang pintu investasi yang lebih besar bagi wilayah lain, termasuk Pulau Kalimantan, Pulau Sumatra, Pulau Sulawesi, hingga Pulau Papua.
Pengembangan ekonomi di luar Pulau Jawa, khususnya Pembangunan infrastruktur IKN, dapat menjadi jalan pembuka dalam mencapai pemerataan ekonomi di jangka panjang yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Selama 10 tahun masa pemerintahan, Presiden Jokowi membawa kontribusi besar dalam memperpanjang daftar portofolio infrastruktur nasional, tak terkecuali IKN.
Semangat Presiden Jokowi membangun Indonesia dari pinggiran atau dari luar Pulau Jawa merupakan agenda prioritas Nawacita yang digagasnya pada 2014. Hal itu terlihat dari kucuran anggaran infrastruktur yang sangat besar. Bahkan, anggaran infrastruktur pemerintah menembus Rp3.592 triliun selama satu dekade kepemimpinannya.
Komitmen Presiden Jokowi untuk fokus membangun IKN sebagai kota modern tercermin dari alokasi anggaran yang telah dikucurkan pemerintah sejak 2022 hingga 2024. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total alokasi anggaran Pembangunan IKN yang telah digelontorkan pemerintah mencapai Rp75,0 triliun dalam tiga tahun terakhir.