Bisnis.com, JAKARTA - Jalan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) Seksi 1B bakal beroperasi secara fungsional tanpa tarif pada Senin (30/9/2024) besok.
PT Trans Bumi Serbaraja selaku pengelola Jalan Tol Serbaraja menyatakan fungsional ruas tol tersebut dilakukan setelah sebelumnya dinyatakan lolos uji laik fungsi dan uji laik operasi yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Panjang Jalan Tol Serbaraja seksi 1B adalah 5,73 kilometer. Adapun, selama masa uji coba, para pengguna yang melintas di jalan tol tersebut tidak dikenakan tarif tol alias gratis.
"Tol Serbaraja Seksi 1B akan dioperasikan fungsional tanpa tarif pada 30 September 2024," demikian informasi pada akun instagram @infotolserbaraja, Minggu (29/9/2024).
PT Trans Bumi Serbaraja berharap operasional Tol Serbaraya Seksi 1B dapat mendukung konektivitas dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar wilayah kawasan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
Sebagai informasi, PT Trans Bumi Serbaraja sebelumnya telah resmi mengoperasikan Jalan Tol Serbaraja Seksi 1A sepanjang 4 kilometer pada 20 September 2022 lalu.
Baca Juga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Badan Usaha Jalan Tol atau BUJT terus mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Serpong–Balaraja yang membentang sepanjang 39,4 kilometer.
Dibangunnya Jalan Tol Serbaraja memberikan peran penting dalam peningkatan akses konektivitas dan peningkatan perekonomian masyarakat Banten, Jakarta, dan sekitarnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa selain meningkatkan konektivitas menuju wilayah Jakarta, kehadiran Jalan Tol Serbaraja juga menjadi akses menuju Merak dan Lampung karena terhubung dengan Balaraja yang menjadi jalur masuk ke Tol Tangerang–Merak.
“Dengan meningkatnya konektivitas, kawasan industri yang terkonsentrasi di Tangerang hingga Serang dan Cilegon dapat terlayani kebutuhan logistiknya,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (1/9/2021).
Tol Serbaraja terdiri atas tiga seksi dengan total nilai investasi sebesar Rp14,37 triliun dan biaya konstruksi sekitar Rp6,17 triliun, yakni seksi I (BSD–Legok) sepanjang 9,3 kilometer, seksi II (Legok–Tigaraksa Selatan) 11,5 kilometer, dan seksi III (Tigaraksa Selatan–Balaraja) 18,6 kilometer.
Skema pembiayaan pembangunan tol ini merupakan salah satu contoh jalan tol yang diinisiasi oleh pihak swasta untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan jaringan jalan bebas hambatan. Targetnya, keseluruhan konstruksi jalan tol itu akan rampung pada 2024.