Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INACA Ungkap Biang Kerok Biaya Maskapai Bengkak hingga Rugi

INACA menilai gangguan penerbangan berisiko membuat biaya penerbangan bengkak dan maskapai rugi.
Pesawat Garuda Indonesia dan Batik Air mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pesawat Garuda Indonesia dan Batik Air mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Maraknya gangguan penerbangan disebut berisiko meningkatkan biaya operasional maskapai hingga bengkak dan menyebabkan kerugian finansial.

Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyebut masalah terkait manajemen operasional dan awak pesawat serta penanganan penumpang, menjadi lebih rentan terhadap gangguan seiring dengan perkembangan teknologi.

Wakil Ketua I INACA, Arif Wibowo mengatakan industri penerbangan makin bergantung pada teknologi canggih untuk mengefisienkan operasional dan meningkatkan keselamatan. Namun, maskapai penerbangan sering menghadapi gangguan yang kompleks dalam operasional mereka.

"Hal ini dapat menciptakan efek domino, yaitu menyebabkan inefisiensi dan kerugian finansial yang signifikan bagi maskapai penerbangan," kata Arif dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024).

Menurutnya, untuk mengurangi tantangan ini, maskapai harus mengadopsi strategi proaktif yang memanfaatkan inovasi teknologi terbaru untuk mendapatkan solusi yang efektif.

Dengan demikian, lanjutnya, dapat meminimalkan dampak gangguan, meningkatkan keandalan operasional, dan meningkatkan penanganan gangguan pada penumpang dan awak pesawat.

INACA menggandeng IBS Software untuk membantu proses pemulihan dalam industri penerbangan Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pasca pendemi Covid-19.

Dia berpendapat sektor penerbangan Indonesia masih perlu bekerja keras untuk memulihkan industrinya yang terdampak signifikan dari pandemi Covid-19 pada 2020 hingga 2022.

Adapun, upaya-upaya yang sedang dilaksanakan, termasuk diskusi seperti Focus Group Discussion (FGD) tentang Penanganan Gangguan dalam Operasional Penerbangan, sangat penting untuk merevitalisasi industri dan meningkatkan ekonomi nasional.

"Saya mendorong para anggota untuk memanfaatkan wawasan yang diperoleh dan menerapkannya pada operasional sehari-hari mereka," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper