Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Minerah (ESDM) memberikan kabar terbaru terkait progres perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah sebentar lagi akan merampungkan perpanjangan IUPK Freeport. Namun, persyaratan PTFI dinilai lambat sehingga tak kunjung rampung.
"IUPK Freeport sekarang sudah hampir selesai, tapi Freeport kayak agak lambat, lambat dalam menyiapkan berbagai syarat yang menjadi negosiasi," kata Bahlil kepada wartawan, Senin (19/8/2024).
Tak hanya lambat dalam mempersiapkan persyaratan, Bahlil juga menyebut PTFI masih alot dalam negosiasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memberikan syarat divestasi tambahan 10% saham PTFI ke holding BUMN pertambangan, MIND ID untuk perpanjangan kontrak PTFI selepas 2041.
Saat ini, MIND ID telah menguasai 51,2% saham PTFI. Artinya, dengan divestasi tambahan saham maka kepemilikan MIND ID di PTFI bertambah menjadi 61%.
Baca Juga
"Termasuk negosiasi dengan menteri BUMN belum selesai, jadi jangan tanya pemerintah terus, tanya Freeport juga yah," ujarnya.
Bahlil juga sebelumnya sempat memberikan sinyal bahwa perpanjangan IUPK akan dikeluarkan sebelum kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada Oktober 2024.
Dia juga memastikan bahwa PTFI akan kembali mendapat perpanjangan IUPK menyusul beroperasinya smelter tembaga baru perseroan pada Kamis (27/6/2024).
Bahlil mengatakan, dengan beroperasinya smelter Freeport di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur, Freeport sudah memenuhi komitmen dalam kesepakatan perpanjangan IUPK yang diteken pada 2018 lalu.
"Atas dasar ini, kemarin saya masuk tim negosiasi perpanjangan [kontrak] Freeport dengan Menteri ESDM, rasa-rasanya sih agak kurang adil kalau tidak kita berikan perpanjangan tambahan,karena sudah bangun smelter di Gresik,” kata Bahlil.
