Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Bakal Naikkan Gaji PNS, Segini Besarannya

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjelaskan mayoritas PNS profesional tingkat menengah akan mendapat kenaikan gaji sebesar 15%.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim sesi World Economic Forum (WEF) di Ryadh, Arab Saudi. Dok Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim sesi World Economic Forum (WEF) di Ryadh, Arab Saudi. Dok Kemenko Perekonomian

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Malaysia akan menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS) dengan mengalokasikan anggaran lebih dari 10 miliar ringgit atau sekitar Rp35,4 triliun. Ini merupakan kenaikan program remunerasi pertama dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (16/8/2024), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjelaskan mayoritas PNS profesional tingkat menengah akan mendapat kenaikan gaji sebesar 15%. Sementara itu, pegawai negeri sipil tingkat atas akan menerima kenaikan gaji sebesar 7%.

Ibrahim menuturkan, kenaikan tersebut akan dilakukan secara bertahap pada 2025 dan 2026. Dia melanjutkan, kenaikan gaji pegawai negeri Malaysia terakhir terjadi pada 2012 lalu dan pertumbuhan gaji mereka tertinggal dari inflasi.

Adapun, Malaysia tercatat memiliki sekitar 1,6 juta PNS dari sekitar 17,2 juta angkatan kerja. 

Ibrahim mengatakan pada program baru ini, kenaikan gaji dan promosi tidak lagi dijamin berdasarkan senioritas, namun akan didasarkan pada kinerja. Langkah ini akan membuat upah minimum pegawai negeri menjadi di atas 2.000 ringgit per bulan dan mendesak sektor swasta untuk mengikutinya.

Adapun, upah minimum bulanan Malaysia saat ini sekitar 1.500 ringgit. 

“Saya berharap sektor swasta juga menaikkan upah minimum ke tingkat yang lebih wajar,” kata Ibrahim kepada wartawan.

Rencana kenaikan gaji ini dilakukan ketika Malaysia berupaya mempersempit defisit fiskalnya menjadi 3,5% dari produk domestik bruto pada tahun 2025. Selain itu, pemerintah juga tengah berupaya mengurangi utang negara, yang mencapai 1,22 triliun ringgit pada akhir April.

Adapun, hingga saat ini Ibrahim juga belum mulai memotong subsidi untuk bensin yang umum digunakan. Pemangkasan subsidi bahan bakar dipandang sebagai kunci untuk mencapai target defisit fiskal tahun ini. Pemerintahannya mulai mengurangi subsidi solar pada bulan Juni.

Perdana Menteri akan menyampaikan rencana belanja Malaysia tahun 2025 pada 18 Oktober mendatang.

Sementara itu, mengutip pemberitaan Reuters, kenaikan pendapatan bagi seluruh pegawai negeri akan berkisar antara 16,8% dan 42,7%. Ibrahim mengatakan potensi dampak kenaikan gaji ini terhadap harga telah diperhitungkan ketika memutuskan perubahan tersebut.

Penyesuaian gaji diperkirakan akan merugikan pemerintah lebih dari 10 miliar ringgit atau US$2,25 miliar per tahun, dengan rincian lebih lanjut akan diumumkan dalam anggaran tahun 2025.

Inflasi diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini setelah pemotongan subsidi solar pada bulan Juni, meskipun bank sentral mengatakan pada hari Jumat bahwa dampaknya mungkin masih terkendali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper