Bisnis.com, JAKARTA - Sektor manufaktur, sumber daya manusia (SDM), dan investasi menjadi beberapa aspek yang perlu ditingkatkan pada masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% dalam beberapa tahun mendatang.
Senior Economist DBS Bank Radhika Rao menjelaskan, ke depannya pemerintah harus mampu meningkatkan investasi pada sektor manufaktur. Menurutnya, sektor ini perlu menjadi perhatian khusus mengingat perekonomian Indonesia yang masih berbasis sumber daya alam dan mineral.
"Contohnya di manufaktur itu seperti proyek hilirisasi. Mau tidak mau memang kita harus mulai dari sana, walaupun diharapkan cukup banyak investasi di industri manufaktur lain," jelas Rao dalam media briefing di Jakarta pada Selasa (6/8/2024).
Selanjutnya, pemerintah juga harus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Indonesia. Rao menuturkan, pengembangan ini tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari tenaga kerja.
Dia menyebut, pemerintah perlu berinvestasi pada aspek-aspek yang dapat mendukung pengembangan SDM, mulai dari pendidikan hingga kesehatan. Dengan begitu, Rao menyebut tenaga kerja dalam negeri mempunyai daya saing yang kompetitif.
"Ini menjadi penting karena ke depannya ini (SDM) yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi ke kisaran 6% - 7% juga," kata Rao.
Baca Juga
Selanjutnya, pemerintah juga harus menjadi motor untuk Investasi guna menarik minat pemilik modal asing. Rao mengatakan, investasi pada negara-negara kawasan Asia pada umumnya dipimpin terlebih dahulu oleh pemerintah pusat.
Dia menyarankan pemerintah untuk mengerahkan belanjanya pada sektor-sektor yang dapat mendorong Investasi. Hal ini diharapkan dapat membuat iklim investasi Indonesia semakin kondusif yang ke depannya dapat meningkatkan keyakinan investor, baik dalam maupun luar negeri.
Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto optimistis pertumbuhan ekonomi indonesia bisa melampaui 8% hanya dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan.
Prabowo mengakui sebelum dirinya dilantik menjadi presiden, dia sudah diskusi dengan para pakar ekonomi dan menghitung semua kemungkinan untuk menaikan ekonomi di Indonesia.
"Saya sangat yakin dan saya juga sudah berbicara dengan pakar dan mempelajari angkanya. Saya yakin kita dapat dengan mudah mencapai 8%. Malah saya bertekad melampauinya," tutur Prabowo.
Menurut Prabowo salah satu kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut adalah melalui kebijakan hilirisasi. Namun dia meminta masyarakat bersabar karena dibutuhkan waktu beberapa tahun agar bisa mencapai hasil maksimal.