Bisnis.com, JAKARTA --
Lebih dari 100 investor modal ventura telah menyatakan dukungan mereka kepada Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS). Dukungan ini diberikan sebagai upaya untuk menyeimbangkan dukungan dari para miliarder teknologi yang mendukung calon dari Partai Republik, Donald Trump.
Silicon Valley, yang secara tradisional dikenal sebagai basis liberal, kali ini menunjukkan dukungan signifikan terhadap Partai Republik. Dukungan ini sebagian besar datang karena Senator AS JD Vance, mantan investor modal ventura, telah terpilih sebagai calon wakil presiden mendampingi Trump.
Keputusan Presiden Joe Biden untuk mundur dari pemilihan presiden memberikan dorongan baru bagi sejumlah orang di industri teknologi yang sebelumnya tidak aktif dalam politik.
Dalam sebuah petisi publik, kelompok investor tersebut menyatakan bahwa mereka menghabiskan waktu mereka untuk mencari, berinvestasi, dan mendukung para pengusaha yang membangun masa depan. Mereka menyatakan diri sebagai pendukung bisnis, impian Amerika, kewirausahaan, dan kemajuan teknologi.
"Kami juga percaya pada demokrasi sebagai tulang punggung negara kami. Kami percaya bahwa lembaga yang kuat dan dapat dipercaya adalah suatu ciri, bukan kekurangan, dan bahwa industri kami - dan setiap industri lainnya - akan runtuh tanpa lembaga tersebut,” bunyi petisi tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/8/2024).
Baca Juga
Beberapa tokoh yang menandatangani petisi tersebut antara lain Reid Hoffman, pendiri LinkedIn; investor Chris Sacca; Katie Stanton dari Moxxie; Eva Ho dari Fika Ventures; dan Rebecca Kaden dari Union Square Ventures.
Di sisi lain, CEO Box, Aaron Levie, seorang donor Partai Demokrat, menyatakan bahwa banyak orang di Silicon Valley kecewa dengan keadaan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Biden. Meskipun Levie bukan investor modal ventura dan tidak menandatangani petisi tersebut, ia telah menyumbang untuk kampanye Harris dan Biden sebelum Biden mundur.
Levie berpendapat bahwa kehadiran Harris sebagai calon presiden benar-benar mengubah lanskap politik. Ia menyoroti banyaknya sumbangan dari rekan-rekannya di industri setelah Harris menyampaikan pandangannya mengenai bisnis dan teknologi, yang membuka lebih banyak peluang.
Pendiri Zynga, Mark Pincus, seorang donor Partai Demokrat, sebelumnya menyatakan bahwa Biden lebih berisiko dibandingkan Trump. Namun, Harris dengan sikap pro-inovasinya berhasil mengubah pandangan Pincus.
"Sampai saat ini, Trump dan GOP (Grand Old Party/Partai Republik) telah mengatakan hal-hal yang tepat di bidang ini, tetapi siapa yang tahu apakah kita bisa mempercayainya," kata Pincus.
Petisi dari para pemodal ventura ini muncul pada Rabu (31/7) di saat Trump mendapat dukungan dari beberapa pemodal ventura dan investor terkenal lainnya di Silicon Valley. CEO Tesla, Elon Musk, secara terbuka mendukung Trump untuk pertama kalinya setelah peristiwa percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden tersebut pada 13 Juli 2024. Selain itu, pengusaha dan investor David Sacks, mantan kepala operasi PayPal dan teman dekat Musk, juga mengadakan penggalangan dana untuk Trump.