Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Angkutan Barang RI Kompak Turun di Juni 2024, Ini Sebabnya

BPS menyebut jumlah angkutan barang pada seluruh moda transportasi terpantau menurun secara bulanan pada Juni 2024.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah angkutan barang pada seluruh moda transportasi terpantau menurun secara bulanan pada Juni 2024.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan, angkutan barang pada moda kapal laut tercatat sebesar 30,15 juta ton pada Juni 2024, atau turun 5,77% secara bulanan atau month to month (mtm) dibandingkan dengan Mei 2024 sebanyak 32 juta ton.

Adapun, secara tahunan atau year on year (yoy) jumlah angkutan barang pada kapal juga menurun 4,03% dibandingkan dengan Juni 2023 sebesar 31,42 juta ton.

"Penurunan angkutan barang terutama terjadi pada Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Makassar. Selain itu, penurunan distribusi barang melalui angkutan laut terutama terjadi pada komoditas seperti batu bara, pupuk, dan CPO," kata Amalia dalam Konferensi Pers secara daring, Kamis (1/8/2024).

Tercatat, jumlah angkutan barang di Pelabuhan Panjang turun sebesar 45,50% mtm dari 241.100 ton pada Mei 2024 menjadi 131.400 ton sepanjang Juni 2024. Sementara itu, jumlah angkutan barang di Pelabuhan Makassar Turun 9,9% mtm dari 371.100 ton menjadi 334.900 ton.

Selanjutnya, Pelabuhan Balikpapan mengangkut 129.700 ton, turun 6,56% mtm, Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 1,34 juta ton atau menurun 7,07% mtm, serta Pelabuhan Tanjung Perak menurun 4,19 mtm menjadi 1,22 juta ton dari 1,28 juta ton pada Mei 2024.

Sementara itu, jumlah barang yang diangkut dengan kapal laut selama Januari–Juni 2024 mencapai 179,6 juta ton atau turun 0,58% dibanding periode yang sama pada 2023. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi pada beberapa pelabuhan, seperti Pelabuhan Kintap, Sangatta, Sangkulirang, dan pelabuhan lainnya selain pelabuhan utama yang diamati.

Sebaliknya, peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di seluruh pelabuhan utama yang diamati, yaitu Pelabuhan Balikpapan sebesar 34,03%, Tanjung Priok sebesar 13,56%, Panjang sebesar 13,06%, Tanjung Perak sebesar 9,23%, dan Makassar sebesar 6,84%.

Sementara itu, jumlah angkutan barang pada moda kereta api adalah sebesar 6,23 juta ton pada Juni 2024. Catatan tersebut menurun 2,2% bila dibandingkan dengan periode Mei 2024 sebanyak 6,27 juta ton.

Meski demikian, Amalia menuturkan, jumlah angkutan barang dengan kereta api masih tumbuh 8,73% secara tahunan.

Sebagian besar barang yang diangkut moda kereta api berada di wilayah Sumatra, yaitu sebanyak 5,09 juta ton atau 81,72% dari total barang. Jumlah barang yang diangkut dengan kereta pada wilayah Sumatra tercatat turun 2,52% secara bulanan.

Sementara itu, jumlah barang yang diangkut dengan kereta api di wilayah Jawa non-Jabodetabek adalah 1,13 juta ton atau turun 0,75% secara bulanan dibandingkan periode Mei 2024.

Selanjutnya, jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik pada Juni 2024 mencapai 48.800 ton atau turun 5,79% dibanding keadaan pada Mei 2024. Sementara itu, perolehan ini masih tumbuh 2,31% dibandingkan periode Juni 2023.

Jumlah angkutan barang terbesar pada moda udara adalah Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, yaitu mencapai 16.700 ton. Menyusul di belakangnya adalah Bandara Sentani-Jayapura sebanyak 8.800 ton dan Bandara Juanda sebanyak 8.700 ton.

Adapun, selama Januari–Juni 2024, jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik sebanyak 312.500 ton atau naik 7,31% yoy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper