Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Pelindo IPCC Kurangi Belanja Modal 2024, Ini Alasannya

Anak usaha Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) memutuskan untuk merevisi anggaran belanja modal 2024.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./ JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./ JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) memutuskan untuk merevisi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) periode 2024.

Direktur Operasi dan Teknik IPCC, Bagus Dwipoyono, memaparkan, dalam rencana awal perusahaan menganggarkan capex sebesar Rp57 miliar untuk 2024. Namun, dalam perkembangannya, capex diputuskan untuk dipangkas hanya menjadi Rp17 miliar.

Bagus menuturkan, pemangkasan belanja modal dilakukan seiring dengan tidak terealisasinya rencana pembangunan gedung parkir pada tahun ini. Pembangunan gedung parkir tersebut masih menunggu rampungnya studi analisis dampak lingkungan atau Amdal.

"Dari total capex untuk 2024, sebanyak Rp40 miliar itu untuk membangun gedung parkir baru yang belum bisa kami lakukan. Kemungkinan ini akan bisa diserap di tahun depan," kata Bagus di Kantor IPCC, Jakarta pada Selasa (30/7/2024).

Adapun, hingga semester I/2024, IPCC telah menyerap belanja modal sebesar Rp3,7 miliar. Dia mengatakan, belanja modal tersebut salah satunya digunakan untuk pembelian jaring debu yang dipajang di sekitar terminal.

Dia menuturkan, pemasangan jaring debu dibutuhkan mengingat lokasi terminal IPCC yang berdekatan dengan terminal lain yang melakukan kegiatan bongkar muat komoditas tepung. Bagus mengatakan, jaring tersebut juga berfungsi untuk mencegah benda asing masuk ke terminal milik perusahaan.

Kemudian, perusahaan juga menggunakan capex untuk memperbaiki dua unit lapangan yang berada di dekat terminal IPCC. Dana belanja modal juga digunakan untuk penambahan kamera pengawas atau CCTV.

"Kita melakukan perbaikan pada lapangan bekas pekerjaan PT PP dan lapangan lain yang ada di depan gedung parkir," kata Bagus.

Adapun, IPCC mencetak laba tahun berjalan Rp80,68 miliar pada 6 bulan pertama 2024 atau naik tipis 2,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp78,91 miliar. 

Di sisi lain, naiknya laba IPCC tak berbanding lurus dengan turunnya pendapatan perseroan. Emiten logistik tersebut membukukan pendapatan operasi Rp360,26 miliar sepanjang kuartal II/2024, atau turun 1,83% yoy dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp366,96 miliar.

Kontribusi pendapatan IPCC ditopang oleh pelayanan jasa terminal sebesar Rp340,96 miliar, pelayanan jasa barang di pelabuhan sebesar Rp5,88 miliar. Kemudian pelayanan jasa rupa-rupa usaha senilai Rp4,89 miliar, dan selebihnya bisnis pengusahaan tanah, bangunan, air dan listrik Rp8,50 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper