Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Naik Lagi, Bos Bulog Ungkap Biang Keroknya

Biang kerok naiknya harga beras lagi di masyarakat, diungkap oleh bos Bulog
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA - Harga beras pagi ini dilaporkan naik tipis dibandingkan hari sebelumnya. Perum Bulog pun buka suara mengenai hal ini.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan, naiknya harga beras beberapa waktu belakangan terjadi lantaran Indonesia tengah memasuki musim paceklik sehingga berpengaruh terhadap produksi dalam negeri. Musim paceklik merupakan kondisi di mana petani minim atau tidak melakukan aktivitas apapun di persawahan.

“[Penyebab kenaikan harga beras] Paceklik,” kata Bayu saat ditemui di sela-sela NFA Fun Run 5K di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Selain memasuki musim paceklik, tidak adanya penyaluran bantuan pangan berupa beras pada Juli 2024 telah mengakibatkan permintaan komoditas ini meningkat sehingga mengerek harga di tingkat pedagang.

Namun, pihaknya memastikan bahwa harga beras akan kembali bergerak turun seiring kembali disalurkannya bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. 

“Kalau itu terjadi yang tadinya harus pergi ke pasar mereka tidak lagi ke pasar,” ujarnya.

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (28/7/2024), pukul 14.05 WIB, harga beras dilaporkan naik dibanding hari sebelumnya. Tercatat, harga beras premium naik sebesar 0,13% menjadi Rp15.560 per kilogram.

Harga beras medium terkerek sebesar 0,15% menjadi Rp13.590 per kilogram, dan beras SPHP naik 0,16% dibanding hari sebelumnya, menjadi Rp12.600 per kilogram di tingkat pedagang eceran. 

Secara terperinci, harga beras premium tertinggi terjadi di provinsi Papua Tengah yakni sebesar Rp18.960 per kilogram sedangkan harga terendah terjadi di Sumatra Selatan Rp14.040 per kilogram. Kemudian, harga beras medium tertinggi terjadi di Papua Tengah mencapai Rp16.100 per kilogram sedangkan terendah di Sumatra Selatan sebesar Rp12.300 per kilogram. 

Untuk diketahui, Bapanas telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) terbaru beras medium dan premium sejak 5 Juni 2024.  Dalam Perbadan No.5/2024 tentang Perubahan atas Perbadan No.7/2023 tentang HET Beras, pemerintah mematok HET beras medium di kisaran Rp12.500 per kilogram - Rp13.500 per kilogram sedangkan HET beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram - Rp15.800 per kilogram, berdasarkan wilayah. 

Penyesuaian HET beras merupakan upaya pemerintah untuk stabilisasi pasokan dan harga beras. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebelumnya menyampaikan, penetapan HET telah melalui proses panjang dengan melibatkan organisasi petani, penggilingan, serta kementerian/lembaga terkait. 

“Ini kita analisis bersama dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk bagaimana dampaknya terhadap inflasi,” ujarnya, Jumat (7/6/2024). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper