Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai-ramai Raksasa Migas China Studi Potensi Migas Indonesia Timur

Terdapat dua perusahaan raksasa migas China yang melakukan joint study untuk mengeksplorasi potensi migas di daerah timur Indonesia.
West Ganal, blok migas di Kalimantan Timur yang dioperatori oleh Eni/Dok. Neptune Energy
West Ganal, blok migas di Kalimantan Timur yang dioperatori oleh Eni/Dok. Neptune Energy

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan terdapat dua perusahaan raksasa migas China yang ikut studi bersama atau joint study untuk fokus mengeksplorasi potensi migas daerah timur Indonesia. 

Kedua perusahaan itu di antaranya Sinopec dan Petrochina. Adapun, dua area yang menjadi joint-study perusahaan itu di antaranya Area Buton dan Area Timor. 

“Dari lima fokus area eksplorasi Indonesia Timur, ada dua area yaitu Area Buton dan Area Timor, yang terdapat partisipasi perusahaan migas China, yaitu Sinopec dan Petrochina,” kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto di Batang,Jawa Tengah lewat siaran pers, Sabtu (27/7/2024). 

Adapun, dua lapangan itu telah ditetapkan sebagai area joint study pada Juni 2024 lalu. 

“Setelah nanti joint study selesai, selanjutnya penawaran langsung wilayah kerja migas (WK), penetapan pemenang WK dan eksplorasi migas,” kata Ariana. 

Berdasarkan data yang dihimpun SKK Migas per 1 Januari 2022, terdapat puluhan cekungan dengan potensi sumber daya minyak mencapai 23,6 BBO dan gas mencapai 271,4 Tcf yang belum tereksplorasi.  

Di sisi lain, potensi kondensat diproyeksikan mencapai 955,17 MMSTB dan sumber daya yang terasosiasi dengan gas sebesar 53,12 Bscf.    

Adapun, tiga potensi cekungan dengan kandungan minyak tinggi di antaranya terdapat di Sumatra Selatan (3,5 BBO), Sumatra Utara (2,7 BBO), dan Jawa Timur (2,7 BBO).    

Sementara itu, terdapat tiga potensi cekungan dengan kandungan gas tinggi yang tersebar di Bintuni (72,7 Tcf), Sumatra Utara (51,3 Tcf) dan Aru-Tanimbar (23,7 Tcf).    

Sebelumnya, Kementerian ESDM memiliki 54 blok migas potensial untuk dilelang kepada kontraktor selama kurun 2024-2028 mendatang. Sebagian besar blok itu berada di kawasan barat Indonesia. 

Ariana mengatakan, 27 blok berasal dari joint study. Adapun, 57% di antaranya berada di cekungan Indonesia barat. Sisa 27 blok lainnya berasal dari lelang reguler. 

“Blok lainnya akan ditawarkan dalam putaran lelang setelah joint study diselesaikan,” kata Ariana saat diskusi panel IPA Convex ke-48, ICE BSD City, Kamis (16/5/2024). 

Ariana menegaskan, pemerintah bakal menyediakan terms & conditions (T&C) yang menarik bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang ingin melanjutkan eksplorasi pada blok-blok yang telah dipetakan otoritas hulu migas tersebut nantinya. 

“Kita tidak lagi mewajibkan kontrak gross split seperti sebelumnya, selain itu split untuk kontrak kerja sama bisa lebih dari 50%,” kata Ariana. 

Kementerian ESDM saat ini turut menawarkan first tranche petroleum (FTP) sebesar 10% shareable dan signature bonus bersifat open bid yang diharapkan dapat membantu keekonomian kontraktor.  

Selanjutnya, DMO price ditetapkan sebesar 100% ICP, tidak ada kewajiban pengembalian sebagian wilayah kerja selama 3 tahun pertama, serta tidak ada cost ceiling untuk cost recovery.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper