Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Proyeksi Ekonomi Amerika (AS) Kuartal II/2024 Menguat, Inflasi Melambat

Ekonom memproyeksi pertumbuhan ekonomi atau PDB Amerika Serikat (AS) kuartal II/2024 meningkat dan inflasi melambat.
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, pada hari Selasa, 8 Agustus 2023./Bloomberg
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, pada hari Selasa, 8 Agustus 2023./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) kemungkinan meningkat pada kuartal II/2024. Laju ekspansi diperkirakan masih mempertahankan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada September 2024. 

Menurut survei ekonom oleh Reuters, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,0% (year-on-year/yoy) pada kuartal terakhir. Angka ini sedikit di atas laju 1,8% yang dianggap pejabat The Fed sebagai pertumbuhan noninflasi. Perkiraan berkisar dari laju 1,1% hingga 3,4%.

Kemudian, indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti juga diperkirakan meningkat pada tingkat 2,7%, lebih rendah dari data kuartal I/2024 yang melonjak sebesar 3,7%.

Ekonomi AS, yang terus mengungguli negara peers globalnya, meskipun ada kenaikan suku bunga besar-besaran dari The Fed pada 2022 dan 2023, tetap didukung oleh pasar tenaga kerja yang tangguh. Sementara, tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam 2,5 tahun, yaitu 4,1%.

"Ekspansi ekonomi mengikuti prospek Goldilocks, yaitu pertumbuhan yang lebih lambat dan tingkat inflasi yang lebih rendah," pungkas seorang profesor ekonomi di Boston College, Brian Bethune yang dikutip dari Reuters, Kamis (25/7) dan menuturkan bahwa belanja konsumen membuat semuanya tetap berjalan. 

Namun, survei ini dilakukan sebelum data indikator lanjutan pada Rabu (24/7) yang menunjukkan defisit perdagangan barang menyempit pada Juni 2024 dan peningkatan persediaan eceran dan grosir. Data ini kemudian mendorong The Fed Atlanta mengurangi perkiraan PDB kuartal II/2024 menjadi 2,6% dari 2,7%.

Sebagai catatan, perekonomian pada kuartal I/2024 sebelumnya tumbuh pada tingkat 1,4%. Meskipun demikian, pertumbuhan akan tetap jauh lebih lambat dibandingkan laju 4,2% yang tercatat pada paruh kedua tahun lalu.

Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi, diperkirakan meningkat sekitar 2,0% setelah melambat ke laju 1,5% pada kuartal I/2024. Sebagian besar peningkatan pengeluaran terjadi pada Juni 2024.

Peningkatan pertumbuhan PDB yang diantisipasi menjadi pertanda baik bagi percepatan produktivitas, yang akan memperlambat laju peningkatan biaya tenaga kerja dan pada akhirnya menekan harga. 

Kemudian, ekonom senior di Allianz Trade North America, Dan North, berpendapat bahwa inflasi mungkin menjadi cerita yang lebih besar daripada angka pertumbuhan aktual. Adapun, The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,50% selama setahun terakhir. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper