Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI selaku pemegang saham mayoritas Tol Cimanggis – Cibitung mengungkap biang kerok konstruksi jalan tol yang memakan waktu hingga bertahun-tahun.
Direktur Utama SMI, Edwin Syahruzad, menjelaskan bahwa faktor pembebasan lahan menjadi masalah utama yang menghambat proyek tersebut. Pasalnya, Proyek Tol Cimanggis – Cibitung baru optimal konstruksinya terhitung sejak 2016 dan rampung pada 2024.
“Tol ini dibangun cukup lama sejak 2016 karena pembebasan lahan di kawasan perkotaan yang padat. Tentunya menjadi tantangan tersendiri,” kata Edwin saat meresmikan Tol Cimanggis – Cibitung, Selasa (9/7/2024).
Edwin menjelaskan, Tol Cimanggis – Cibitung merupakan salah satu proyek andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN) dengan memakan biaya investasi mencapai Rp10,6 triliun.
Jalan tol ini, akan menjadi akses penghubung wilayah Cibubur dengan Jagorawi, sekaligus bakal meningkatkan kelancaran mobilisasi menuju 3 kawasan industri. Di antaranya yakni Kawasan Industri Cikarang, Kawasan Industri Cibitung, dan Kawasan Industri Cilincing.
Tersambung penuhnya Jalan Tol Cimanggis – Cibitung menandakan jaringan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 telah tersambung secara utuh sepanjang 111 kilometer (km). Jaringan ini menghubungkan wilayah Cengkareng, Kunciran, Serpong, Cinere, Jagorawi, Cimanggis, Cibitung, sampai ke Cilincing.
Baca Juga
Sebagai informasi, konstruksi Jalan Tol Cimanggis – Cibitung sebelumnya mayoritas digenggam oleh entitas usaha milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) yakni PT Waskita Toll Road (WTR).
Namun, pada 2022, WTR melepas kepemilikan sahamnya ke PT SMI melalui skema shareswap. Alasannya, hal itu dilakukan guna mempercepat penyelesaian PSN Tol Cimanggis – Cibitung.
Dengan demikian, saat ini porsi kepemilikan saham di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Cimanggis Cibitung Tollways saham mayoritasnya digenggam oleh PT SMI dengan porsi 55%, PT Waskita Toll Road 35% dan PT Bakrie & Brothers dan PT Bakrie Toll Road masing-masing sebesar 5%.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat menargetkan Jalan Tol Cimanggis–Cibitung tersambung penuh pada Juni 2022. Namun, target tersebut molor hingga jalan tol ini baru bisa tersambung penuh pada 2024.