Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer Bakal Gantikan Rishi Sunak Jadi PM Inggris

Partai Buruh pimpinan Keir Starmer diperkirakan memenangkan 410 dari 650 kursi di House of Commons, berdasarkan perhitungan exit poll.
Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer (kanan) berdiri bersama Keith Morgan (kiri) saat menghadiri acara kampanye Pemilu Partai Buruh, di Hitchin Town Football Club, di Hitchin, Inggris, 1 Juli 2024./Reuters-Suzanne Plunkett
Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer (kanan) berdiri bersama Keith Morgan (kiri) saat menghadiri acara kampanye Pemilu Partai Buruh, di Hitchin Town Football Club, di Hitchin, Inggris, 1 Juli 2024./Reuters-Suzanne Plunkett

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Buruh pimpinan Keir Starmer diproyeksi memenangkan pemilihan umum (Pemilu) Inggris dengan suara mayoritas besar. Kemenangan ini mencerminkan perubahan besar dalam politik Inggris seiring dengan runtuhnya Partai Konservatif pimpinan Rishi Sunak.

Melansir Bloomberg, Jumat (5/7/2024), exit poll resmi Pemilu memperkirakan Partai Buruh akan memenangkan 410 dari 650 kursi di House of Commons. Kemenangan ini merupakan yang terbesar sejak kemenangan telak Tony Blair pada tahun 1997, dengan proyeksi mayoritas 170 kursi.

Partai Konservatif (Tories) pimpinan Sunak diproyeksikan akan merosot menjadi 131 kursi, yang akan menjadi kinerja terburuk dan kemungkinan akan membuat beberapa nama-nama besar partai tersebut dikeluarkan dari Parlemen.

Partai Liberal Demokrat dan Partai Reformasi Inggris yang dipimpin oleh Nigel Farage juga diproyeksi mendapatkan suara besar.

Jika exit poll terkonfirmasi, Starmer akan menjadi Perdana Menteri Inggris menggantikan Rishi Sunak, menyelesaikan apa yang akan menjadi perubahan yang luar biasa sejak pendahulunya dari sayap kiri, Jeremy Corbyn, memimpin Partai Buruh.

Ketika Starmer mengambil alih Partai Buruh pada 2020, Partai Konservatif yang dipimpin Boris Johnson saat itu diperkirakan akan membuat Partai Buruh tidak berkuasa setidaknya selama satu dekade.

Namun pemerintahan Johnson runtuh di bawah beban kekacauan dan skandal, tidak terkecuali ketika ia menjadi PM pertama yang didenda oleh polisi akibat melanggar aturan pandemi usai menggelar pesta di Downing Street.

Penggantinya, Liz Truss, hanya menjabat selama 49 hari namun memicu kehancuran pasar keuangan. Sejak mengambil alih pada Oktober 2022, Rishi Sunak gagal menghilangkan kesan bahwa warga Inggris sudah muak.

Ini membuat Inggris mengalami guncangan politik yang besar. Starmer memanfaatkan kekacauan Partai Tories dengan menyerang pusat politik, di mana pemilihan umum Inggris biasanya dimenangkan.

Dia mendepak Corbyn, dan menampilkan Partai Buruh sebagai partai stabilitas ekonomi. Rachel Reeves, mantan ekonom Bank of England yang akan menjadi Menteri Keuangan Inggris wanita pertama di Inggris, telah menjadi pusat dari upaya Partai Buruh untuk mengajak dunia usaha mendukung Partai Buruh.

Pasar bersikap optimistis dalam menghadapi proyeksi kemenangan Partai Buruh. Poundsterling menguat tipis terhadap dolar AS dan euro setelah exit poll.

"Tidak seorang pun di tahun 2019 yang akan membayangkan hal ini mungkin terjadi," kata Peter Mandelson, mantan menteri Tenaga Kerja dan kekuatan utama di balik kemenangan tahun 1997, seperti dikutip Bloomberg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper