Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga indeks pasar (HIP) bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel untuk Juli 2024 naik menjadi Rp12.161 per liter.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menuturkan, HIP BBN biodiesel sebesar Rp12.161 per liter itu berlaku efektif mulai tanggal 1 Juli 2024.
"HIP BBN biodiesel bulan Juli 2024 mengalami kenaikan sebanyak Rp429 per liter, apabila dibandingkan dengan HIP biodiesel bulan Juni lalu yang sebesar Rp11.732 per liter," kata Agus lewat siaran pers, Minggu (7/7/2024).
Adapun, besaran HIP BBN jenis biodiesel dihitung berdasarkan ketentuan Diktum Kesatu Keputusan Menteri ESDM Nomor 3.K/EK.05/DJE/2024 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel yang Dicampurkan ke Dalam Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan cara perhitungan HIP BBN biodiesel menggunakan formula sebagai berikut: HIP = (Harga CPO KPB rata-rata + US$85/ton) x 870 kg/m3 + ongkos angkut.
"Besaran ongkos angkut mengacu kepada Keputusan Menteri ESDM Nomor 3.K/EK.05/DJE/2024, dengan konversi nilai kurs menggunakan rata-rata kurs tengah Bank Indonesia pada periode 25 Mei - 24 Juni 2024 sebesar Rp16.254," kata dia.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memproyeksikan kebutuhan dana insentif Biodiesel B35 pada tahun ini mencapai Rp28,5 triliun.
Proyeksi itu naik 55,56% dari realisasi penyaluran insentif program bauran solar dengan 35% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit sepanjang tahun lalu sebesar Rp18,32 triliun.
Saat itu, badan pengelola dana sawit tersebut berhasil menghimpun pungutan ekspor sebesar Rp32,29 triliun.
“Target pungutan eskpor [PE] 2024 sebesar Rp27,3 triliun dan proyeksi kebutuhan dana insentif biodiesel tahun 2024 Rp28,5 triliun,” kata Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya saat dihubungi, Minggu (28/4/2024).
Adapun, realisasi pembayaran insentif biodiesel triwulan pertama 2024 telah mencapai Rp1,39 triliun.