Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dikabarkan tengah mencari pinjaman hingga US$1,5 miliar atau sekitar Rp24,47 triliun (asumsi kurs jisdor Rp16.312 per U$S) untuk mengembangkan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia.
Mengutip Bloomberg, Minggu (7/7/2024), afiliasi Grup Medco-Salim itu telah mendapatkan komitmen dari beberapa bank, termasuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), untuk pinjaman tersebut.
Hasil penggalangan dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menurut sumber Bloomberg yang enggan disebutkan namanya karena diskusinya bersifat pribadi.
Sementara itu, Juru bicara Amman Mineral menolak berkomentar terkait hal tersebut.
Adapun, melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), AMMN tengah melakukan penambangan bijih Fase 7 di Batu Hijau yang diperkirakan selesai pada 2024.
Berdasarkan catatan Bisnis, secara pararel, AMMN memutuskan untuk memperluas tambang Batu Hijau dengan membuka pit yang dikenal sebagai Fase 8. Pengembangan ini dapat memperpanjang usia tambang dan memastikan produksi bijih berkelanjutan hingga 2030. Fase 8 Batu Hijau direncanakan mulai memproduksi bijih pada 2025-2030.
Baca Juga
Pada perkembangan lain, Amman juga tengah mempersiapkan pengembangan Cebakan Elang yang bakal menggantikan posisi produksi tambang Batu Hijau yang akan habis pada 2030 nanti.
“Grup bermaksud untuk memulai pengembangan Cebakan Elang sekitar 2027 untuk menggantikan kegiatan pemrosesan bijih dan dari tambang Batu Hijau yang akan habis pada 2030,” kata
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMN Kartika Octaviana kepada Bisnis, Rabu (21/2/2024).
Saat usia tambang Batu Hijau selesai, kata Kartika, kegiatan penambangan di Cebak Elang bakal dilakukan mulai 2031 sampai dengan 2046 mendatang.
Dia menambahkan grupnya juga telah mengidentifikasi prospek tembaga dan emas lainnya di dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
“Grup telah mengidentifikasi prospek tembaga dan emas lainnya di dalam wilayah IUPK AMNT yang masih terus dilakukan kegiatan eksplorasi dan studi,” kata dia.