Bisnis.com, JAKARTA - HSBC Holdings Plc memperlambat perekrutan dan meminta bankir investasi untuk mengendalikan biaya perjalanan dan hiburan saat CEO yang akan keluar, Noel Quinn, berupaya mengurangi pengeluaran di bank terbesar di Eropa ini.
Menurut sumber yang mengetahui situasi ini, dalam beberapa kasus bank tidak menggantikan staf yang telah meninggalkan atau mengundurkan diri dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa juga bisnis diminta untuk menghentikan perekrutan sepenuhnya, meskipun penundaan tersebut tidak dimaksudkan untuk memengaruhi peran yang berhadapan langsung dengan klien.
Selain itu, para bankir investasi diminta untuk mengadakan minimal tiga pertemuan klien per hari untuk memaksimalkan perjalanan kerja. Para karyawan di beberapa divisi diingatkan tentang beberapa ekspektasi terkait perjalanan dinas dalam rapat umum perusahaan baru-baru ini.
Dalam pernyataan resminya, HSBC menuturkan bahwa melayani klien merupakan prioritasnya dan memastikan memiliki orang yang tepat di tempat yang tepat.
"Kami bekerja lebih cerdas dan lebih efisien seiring dengan pemanfaatan teknologi dan terus mengelola biaya,” tutur pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (3/7/2024).
Baca Juga
Pengetatan anggaran HSBC menandai persiapan bank menghadapi kemungkinan pemotongan suku bunga oleh bank sentral di seluruh dunia dalam beberapa bulan mendatang.
Pemotongan ini juga akan mengakhiri periode suku bunga tinggi, yang terus mendorong laba bank-bank global besar seperti HSBC dalam beberapa tahun terakhir.
Di lain sisi, Quinn juga sedang mempersiapkan bank untuk CEO baru setelah mengumumkan pengunduran dirinya awal tahun ini.
Dewan direksi perusahaan berharap dapat menyelesaikan pencarian penggantinya dalam beberapa minggu ke depan.
Hingga saat itu, Quinn yang telah bekerja di bank selama 37 tahun ini berusaha memperkuat keuangan bank dengan cara apa pun yang bisa dia lakukan.
HSBC diperkirakan akan melaporkan pendapatan kuartal kedua sebesar US$16,1 miliar atau sekitar Rp263 triliun, turun 4,9% dibandingkan tahun lalu, dengan keuntungan yang juga diprediksi menurun.
Dalam perbankan investasi, HSBC tidak menghindar dari langkah-langkah yang lebih ekstrem untuk mengendalikan biaya di tengah perjuangan dalam melawan kemerosotan di seluruh industri dalam hal transaksi dan aktivitas pasar modal.
Sebelumnya, pada April 2024, pemberi pinjaman yang berbasis di London ini memberhentikan sekitar selusin bankir di seluruh divisi perbankan investasinya.
Kemudian, aktivitas di Hong Kong dan China, yakni pasar utama HSBC, telah melesu lantaran perekonomian terbesar kedua di dunia masih berjuang untuk pulih pasca-pandemi, sehingga mempengaruhi kinerja bank.