Bisnis.com, JAKART- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi sejumlah kalangan yang pesimistis terkait dengan rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang di desain menjadi kota hijau.
Erick mengungkapkan, dirinya sempat mendapat banyak pertanyaan mengenai kemampuan Indonesia menghadirkan energi hijau untuk mendukung konsep pembangunan IKN sebagai kota cerdas berkelanjutan.
“Banyak sekali pihak-pihak yang pesimis ketika melihat pembangunan IKN, tapi juga lebih pesimis lagi ketika kita bicara Pak Presiden Jokowi [menginginkan] bahwa ini akan juga dialirkan listrik tenaga surya atau solar panel,” tuturnya dalam unggahan di akun Instagramnya, dikutip Senin (1/7/2024).
Menanggapi hal itu, Erick mengungkap bahwa salah satu perusahaan holding BUMN, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN saat ini telah berhasil memproduksi listrik tenaga surya untuk dialirkan ke IKN.
Saat ini, PLN berhasil memproduksi listrik sebesar 10 megawatt (MW) dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang telah tersedia di IKN.
Erick juga memberi sinyal bahwa PLN akan terus meningkatkan kapasitas PLTS yang dimilikinya di IKN mencapai 50 MW untuk mendukung pemindahan ibu kota tahap awal yang rencananya bakal dilakukan pada September 2024.
Baca Juga
“Terbukti, PLN sudah mampu memproduksi 10 megawatt dari pembangkit listrik tenaga surya [PLTS]. PLN masih akan terus meningkatkan kapasitasnya hingga mencapai 50 megawatt untuk kebutuhan energi hijau di IKN,” tambahnya.
Dengan demikian, Erick mengeklaim bahwa IKN bakal menjadi kota pertama di Indonesia yang pasokan listriknya sepenuhnya berasal dari tenaga surya. Hal itu dilakukan sejalan dengan desain pembangunan IKN sebagai kota cerdas berkelanjutan.
“Ini [IKN] akan menjadi kota pertama di Indonesia atau bahkan di dunia yang 100% menggunakan energi baru terbarukan,” pungkasnya.
