Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan konektivitas wilayah dan mobilitas masyarakat di daerah Jakarta dan sekitarnya dengan mengembangkan moda transportasi umum, salah satunya berjenis kereta ringan atau light rail transit (LRT).
Terkini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemprov DKI Jakarta tengah mengembangkan jalur-jalur baru pada LRT Jakarta. Setelah selesai jalur Velodrome-Pegangsaan Dua pada 2018 lalu, saat ini pemerintah tengah membangun perpanjangan rute tersebut pada fase 1B yang akan menghubungkan Velodrome dengan Manggarai.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengatakan pihaknya juga telah memiliki rencana detail pengembangan jalur LRT Jakarta. Secara terperinci, Fase 2A dengan lintas Kelapa Gading-JIS, 1C Manggarai-Dukuh Atas, 1D Dukuh Atas-Pesing.
Kemudian, pemerintah juga berencana membangun fase 3A dan 3B yang masing-masing akan melengkapi rute Kemayoran – JIS – Kelapa Gading – Velodrome – Klender – Halim.
LRT Jakarta bukan menjadi satu-satunya moda transportasi umum di Indonesia yang berjenis kereta ringan. Tercatat, saat ini Indonesia memiliki tiga layanan moda transportasi massal berjenis light rail, yakni LRT Jabodebek, LRT Jakarta dan LRT Palembang.
Ini Perbedaan 3 Kereta Ringan RI:
Lantas, seperti apa perbedaan antara LRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan LRT Palembang? Berikut adalah beberapa perbedaan ketiga kereta ringan RI yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga
LRT Jabodebek
LRT Jabodebek mulai beroperasi secara komersial pada 28 Agustus 2023. Pembangunan LRT Jabodebek dimulai sejak 2015 yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo pada 9 September 2015.
Berbeda dengan LRT Jakarta dan LRT Palembang, LRT Jabodebek menggunakan Sistem Kendali Kereta berbasis Komunikasi (Communication Based Train Control /CBTC) dengan Tingkat Otomatisasi 3 (Grade of Automation / GoA – 3). Sistem tersebut memungkinkan pengendalian kereta dilakukan secara otomatis tanpa menggunakan masinis atau driverless.
Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp32,5 triliun tersebut memiliki dua lintas pelayanan, yaitu lintas Cibubur dan lintas Bekasi. Mengutip dari laman Instagram resmi LRT Jabodebek, stasiun-stasiun tersebut adalah Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.