Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor mesin/perlengkapan elektronik dan bagiannya (HS85) dari Israel mengalami peningkatan pada Mei 2024.
Tercatat nilai impor untuk produk ini mencapai US$3,86 juta atau naik 1.204% dari bulan sebelumnya sebesar US$296.448. Volume untuk produk ini juga mengalami peningkatan mencapai 31.001 kilogram pada Mei 2024 dari 765,00 kilogram pada April 2024.
Secara terpisah, Direktur Statistik Distribusi BPS, Efliza, menyampaikan nilai impor total Indonesia pada Mei 2024 naik secara bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 14,82%.
"Tercatat, nilai impor barang yang didatangkan dari Israel mencapai US$945.503 pada April 2024 dan Mei 2024 sebesar US$5.976.079 atau US$5,97 juta," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (26/6/2024).
Kendati mengalami kenaikan, Efliza menyebut bahwa proporsi nilai impor dari Israel hanya 0,03% dari total impor Indonesia sebesar US$19.399.750.676 atau US$19,3 miliar pada Mei 2024.
Produk dengan nilai impor tertinggi asal Israel selanjutnya yakni mesin/peralatan mekanis dan bagiannya (HS84). BPS melaporkan, nilai impor produk ini mencapai US$1,30 juta atau meningkat sebesar 820% dibanding April 2024 sebesar US$141.648. Volumenya juga meningkat, menjadi 33.591 kilogram dari bulan sebelumnya 10.116,00 kilogram.
Baca Juga
Nilai impor bahan kimia organik (HS29) berada di urutan ketiga sebagai produk yang banyak diimpor Indonesia dari Israel. Pada Mei 2024, nilai impor komoditas ini mencapai US$150.546 atau meningkat 431,16% dari April 2024 yang tercatat sebesar US$3.409.
Secara volume, komoditas ini juga turut meningkat di mana pada Mei 2024, volume impor komoditas ini sebesar 3.214 kilogram dari bulan sebelumnya 3,00 kilogram.
Selanjutnya adalah komoditas instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (HS90). BPS melaporkan, nilai impor komoditas ini mencapai US$226.909 atau meningkat 228,71% dibanding bulan sebelumnya US$69.029.
Lalu, ada pula produk perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia (HS82) mencapai US$333.103 atau naik 30,91% dibanding April 2024, serta plastik dan barang dari plastik (HS39) yang mencapai US$3.857 atau naik 14,07% dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, beberapa produk yang diimpor Indonesia dari Israel tercatat mengalami penurunan secara nilai. BPS mencatat, nilai impor produk sari bahan samak dan celup (HS32) mencapai US$690 atau turun 62,92% dari bulan sebelumnya US$1.861.
Secara volume juga tercatat turun, di mana pada Mei 2024 volume impor produk ini hanya 19 kilogram dari bulan sebelumnya 30,00 kilogram.
Komoditas lain yang turut mengalami penurunan nilai pada Mei 2024 yakni kendaraan dan bagiannya (HS87) serta bahan kimia dan anorganik (HS28).
Secara terperinci, nilai impor kendaraan dan bagiannya mencapai US$315 atau turun 49,1% dari April 2024 yang tercatat US$620. Sementara, nilai impor bahan kimia dan anorganik tercatat mencapai US$74.150, turun 45,21% dari bulan sebelumnya sebesar US$135.349.
Adapun secara kumulatif, nilai impor terbesar produk yang didatangkan dari Israel yaitu komoditas mesin/peralatan mekanis dan bagiannya dengan total mencapai US$25,82 juta dengan volume 1,74 juta kilogram, diikuti mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya US$5,10 juta dengan volume 37.062 kilogram, dan perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia US$1,55 juta dengan volume 6.808 kilogram.
Catatan Redaksi:
Berita ini mengalami penyesuaian judul mengenai kenaikan impor jenis HS dan penambahan informasi resmi dari BPS.