Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Ungkap Kenaikan Impor per Mei 2024, Ini 3 Negara Utama

BPS mengungkap 3 negara asal impor ke Indonesia per Mei 2024. Nilai impor RI pada bulan lalu naik 14,82% menjadi US$19,40 miliar.
Para pekerja melihat kapal kargo yang mendekati terminal di pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China, 8 November 2018./Reuters
Para pekerja melihat kapal kargo yang mendekati terminal di pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China, 8 November 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$19,40 miliar. Berikut daftar 3 negara asal impor utama yang jadi mitra RI.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan nilai impor pada Mei 2024 naik sebesar 14,82% jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Habibullah menjelaskan nilai impor migas mengalami penurunan pada Mei 2024 sebesar 7,91% secara bulanan (mtm) menjadi US$2,75 miliar. Di sisi lain, nilai impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 19,7% mtm menjadi US$16,65 miliar.

"Negara asal impor nonmigas RI yang meliputi China, Jepang, dan Amerika Serikat [AS]. Pada Mei 2024, China masih menjadi negara utama asal impor nonmigas Indonesia,” ujar Habibullah di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Dia mengatakan nilai kontribusi impor asal China ke RI menyentuh di angka 36,34% terhadap total impor nonmigas RI atau mengalami peningkatan sebesar 33,06% dibandingkan bulan April 2024 (mtm). 

Nilai impor nonmigas dari China tercatat tembus sebesar US$6,05 miliar atau mengalami kenaikan sebesar pada bulan April 2024 serta Mei 2023.

Selanjutnya, Jepang yang menempati posisi kedua dengan nilai impor nonmigas yang mencapai US$1,04 miliar. 

"AS yang menempati posisi ketiga dengan nilai yang mencapai US$0,98 miliar," jelasnya. 

Sementara itu, Habibullah mengatakan kenaikan nilai impor didorong oleh peningkatan nilai impor nonmigas.

“Naiknya nilai impor secara bulanan disebabkan peningkatan nilai impor nonmigas dengan andil peningkatan sebesar 16,22%,” ujarnya.

Dia menyebutkan nilai impor migas RI mengalami penurunan sebesar 7,91% atau mencapai US$2,75 miliar secara bulanan, sedangkan nonmigas mengalami peningkatan sebesar 19,70% atau tembus mencapai US$16,65 miliar secara bulanan (mtm). 

Sedangkan secara tahunan, lanjutnya, nilai impor migas mengalami penurunan sebesar 12,34% dan nonmigas sebesar 8,23%.

Penurunan tersebut didorong oleh penurunan komoditas kendaraan dan bagiannya atau Kode HS87, besi dan baja Kode HS 72, serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya atau Kode HS 84. (Ahmadi Yahya)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper