Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang tengah melaksanakan ibadah haji, memenuhi undangan dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman dalam resepsi delegasi tamu haji di Royal Court Mina, Senin (17/6/2024).
Undangan tersebut juga berasal dari Custodian Two Holy Mosques atau penjaga dua masjid suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi), yakni Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
“Alhamdulillah, menghadiri undangan dari Custodian Two Holy Mosques Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Crown Prince dan Perdana Menteri Mohammad bin Salman resepsi delegasi tamu haji di Royal Court Mina,” tulisnya dalam unggahan di media sosial @smindrawati, Selasa (18/6/2024).
Menariknya dalam foto yang Sri Mulyani bagikan, hanya dirinya sosok wanita yang duduk di barisan paling depan di antara jajaran orang penting yang hadir.
Meski terpotret secara candid, Sri Mulyani terlihat anggun mengenakan kerudung biru motif dengan gamis biru senada dalam acara tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Bendahara Negara mendengarkan laporan Menteri Urusan Hajj dan Umroh Saudi Arabia Tawfiq-Al Rabiah tentang penyelenggaraan Haji 1445 H yang telah berjalan aman dan damai.
Baca Juga
Selain itu, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Tawfiq-Al Rabiah juga berbagi mengenai reformasi pembaharuan perbaikan manajemen Haji yang sungguh luar biasa kompleks.
“Semoga ibadah haji seluruh tamu Allah SWT diterima serta mabrur/mabruroh dan segala dosa diampuni Allah SWT. Aamiin YRA,” tutupnya.
Adapun, Sri Mulyani telah berangkat menuju Tanah Suci sejak 13 Juni 2024 lalu, di tengah kepadatan tugasnya mempersiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Selain Sri Mulyani, pejabat Kemenkeu yang diketahui juga berangkat ke Tanah Suci, yaitu Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Suryo Utomo.
Untuk diketahui, APBN turut membiayai pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Melansir dari Instagram @kemenkeuri, sebanyak Rp1,38 triliun APBN dialokasikan untuk biaya haji yang tidak langsung berhubungan dengan jemaah.
Antara lain untuk dukungan untuk panitia dan petugas haji serta pengawasan penyelenggaraan ibadah haji yang disalurkan melalui Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama.
Selain itu, terdapat pula pembangunan dan rehabilitasi asrama haji dan kantor pelayanan haji dan umroh yang dibiayai oleh sukuk negara.
Bukan hanya itu, manfaat APBN dalam ibadah haji juga diterima jemaah dalam bentuk persediaan obat dan perbekalan yang direalisasikan melalui Kementerian Kesehatan.
