Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Penggilingan Padi Pertama Milik Petani Resmi Beroperasi

Pabrik penggilingan padi pertama yang dibangun oleh petani resmi beroperasi dengan kapasitas produksi beras 40 ton per hari.
Pabrik penggilingan padi atau Rice Milling Plant (RMP) milik Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) di Indramayu, Jawa Barat,  resmi beroperasi dengan kapasitas produksi beras 40 ton per hari - Dok. Bapanas
Pabrik penggilingan padi atau Rice Milling Plant (RMP) milik Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) di Indramayu, Jawa Barat, resmi beroperasi dengan kapasitas produksi beras 40 ton per hari - Dok. Bapanas

Bisnis.com, INDRAMAYU - Pabrik penggilingan padi atau Rice Milling Plant (RMP) milik Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) di Indramayu, Jawa Barat, resmi beroperasi pada Selasa (11/6/2024).

Pabrik ini merupakan pabrik penggilingan padi pertama yang dibangun oleh petani dengan kapasitas produksi beras 40 ton per hari.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, ekosistem pangan terintegrasi dari hulu ke hilir perlu dibangun bersama-sama. Hal tersebut, kata Arief, dapat diwujudkan oleh AB2TI.

“Hari ini kita lihat dapat diwujudkan oleh AB2TI. Mulai dari benih, distribusi, petani, pengetahuan, lahan yang di secured, hingga yang kita resmikan hari ini,” kata Arief, Selasa (11/6/2024).

Meski kapasitas produksi baru sekitar 40 ton per hari, Arief mengharapkan agar ke depannya, produksi pabrik penggilingan padi milik AB2TI dapat meningkat secara bertahap hingga 300 ton per hari.

Arief pada kesempatan itu juga meminta Bupati Indramayu, Nina Agustina agar beras yang diproduksi oleh AB2TI dapat masuk dalam program pemerintah daerah, misalnya beras ASN.

“Jadi terbentuk ekosistemnya, sehingga nanti koperasi-koperasi disini terbangun,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut, perlu adanya konsep integrative farm dalam membangun ekosistem petani yang berdaulat. Dengan begitu, pabrik penggilingan padi tidak perlu mencari gabah sampai ke luar provinsi.

“Yang harus dipikirkan selanjutnya, apakah kapasitas tersebut bisa dipenuhi oleh produk gabah petani tersebut. Untuk memenuhi stok gabah diperlukan juga capital yang kuat,” tuturnya.

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UMKM bersama Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) telah melakukan beberapa piloting terkait korporatisasi petani, dengan memberikan modal kepada para petani di bawah naungan koperasi yang terhubung dengan offtaker.

Dalam hal ini, lanjutnya, AB2TI dibantu oleh Bapanas agar dapat terhubung dengan offtaker seperti Bulog maupun perusahaan lainnya, agar LPDB KUMKM atau perbankan dapat membantu dari sisi pembiayaan.

“Bantuan pembiayaan diberikan supaya koperasi punya kemampuan membeli 100 persen petani lewat pre-financing,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper