Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan keseluruhan biaya investasi raksasa migas Spanyol, Repsol untuk pengembangan Lapangan Kaliberau, bagian Blok Sakakemang mencapai US$631,7 juta atau sekitar Rp10,26 triliun (asumsi kurs Rp16.255 per dolar AS).
Hitung-hitungan anyar itu diperoleh setelah SKK Migas menyetujui revisi rencana pengembangan atau plan of development (PoD) Lapangan Kaliberau, awal tahun ini.
Rencananya, investasi untuk pemboran dan komplesi sebesar Rp168,8 juta dan biaya fasilitas produksi sebesar US$462,9 juta.
Berdasarkan revisi PoD I, lapangan itu bakal memproduksikan cadangan gas sebesar 474,28 miliar kaki kubik persegi (billion square cubic feet/Bscf) hingga akhir kontrak 2040 mendatang.
“Bagi kami, dengan perkembangan proyek Sakakemang hingga saat ini menunjukkan komitmen dari Repsol untuk terus berinvestasi di hulu migas Indonesia,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro lewat siaran pers, Jumat (31/5/2024).
Adapun, Repsol baru saja rampung melakukan lelang front end engineering design (FEED) dengan pemenang PT Synergy Engineering per 24 Mei 2024.
Baca Juga
Sebelumnya, Repsol lebih dahulu menyelesaikan basic engineering design for gas processing dan CO2 separation di April 2024 untuk Lapangan Kaliberau, bagian proyek Sakakemang.
Pelaksanaan tender FEED ini diselesaikan sesuai rencana dalam AFE yaitu di pertengahan kuartal II 2024. Dengan demikian, SKK Migas dan Repsol optimistis seluruh pekerjaan FEED bakal diselesaikan akhir tahun ini.
Dengan penunjukkan pemenang lelang pekerjaan FEED ini maka Repsol telah membuktikan milestone keseriusan dan komitmen di dalam pelaksanaan pekerjaan. SKK Migas menargetkan pengembangan lapangan ini bisa onstream pada awal 2028.
“Perkembangan positif proyek Sakakemang, juga bermakna luas karena menjadi penegasan dari komitmen Repsol untuk terus berinvestasi di Indonesia”, tuturnya.
Sebelumnya, seliwer kabar kemungkinan Repsol untuk divestasi hak partisipasi atau participating interest (PI) mereka di Blok Corridor dan Blok Sakakemang.
Adapun, kantor pusat Repsol di Madrid, Spanyol belakangan memberi sinyal untuk melanjutkan divestasi aset hulu migas yang tidak kompetitif di beberapa negara. Divestasi itu sejalan dengan strategi bisnis Repsol untuk merotasi aset yang tidak kompetitif di portofolio usaha mereka.
Repsol lebih dahulu telah melakukan divestasi untuk aset hulu migas mereka di Malaysia, Vietnam, dan Ekuador pada 2021 lalu. Sementara itu, divestasi aset migas di Rusia dan Kanada, masing-masing dilakukan pada 2022 dan 2023.